- Antara/ Julipardiansyah
VIVAnews – Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Marzuki Alie menyatakan, komentar atau ucapan Ketua Dewan Pengurus Pusat Demokrat Ruhut Sitompul yang menuntut pengunduran diri Anas Urbaningrum, tak perlu ditanggapi oleh Dewan Pembina Demokrat.
Marzuki menyatakan, Dewan Pembina tak perlu mencampuri mekanisme dan kewenangan DPP. “Urusan Ruhut itu urusan DPP,” ujar Marzuki di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Jumat 3 Februari 2012. Ia pun tak menjelaskan lebih lanjut apakah Ruhut akan mendapat teguran dari partai terkait pernyataannya itu.
“Kalau pun kami memberikan pembinaan, ada mekanisme internal. Tidak ada mekanisme publik,” kata Marzuki. Ia meminta agar segenap kader dan fungsionaris partai Demokrat dapat lebih bijaksana dalam bersikap, khususnya terhadap segala hal yang berkaitan dengan persoalan internal partai. Sebab, menurutnya, ada pihak lain yang ingin mengadu domba para kader Demokrat.
“Karena (Demokrat) partai baru dan dianggap tidak paham. Maka kami ditunggu oleh kompetitor untuk diadu domba,” ujar Marzuki. Oleh karena itu, kata dia, dibutuhkan kedewasaan berpolitik dari kader-kader Demokrat, dengan menyerahkan seluruh persoalan kepada mekanisme internal partai.
Marzuki juga meminta semua kader Demokrat untuk tidak gampang mengumbar ucapan. “Saya tidak pernah komentari masalah internal Demokrat sejak pertama kali. Itu harusnya jadi contoh untuk semua,” kata Marzuki.
Sebelumnya, Ruhut meminta Anas mundur demi menyelamatkan partai. Ruhut juga mengkritik Anas yang menurutnya cenderung diam menghadapi tudingan Nazaruddin.
“Kok (Anas) diam saja? Dia harus yakin bahwa dia tidak terlibat. Jangan kayak Miranda (yang menunda penjelasan). Orang sudah dipenjara, dia baru tersangka. Apa nggak ke laut partai kami,” ucap Ruhut. (umi)