- ANTARA/Andika Wahyu
VIVAnews – Ketua DPD PDI Perjuangan Bali Anak Agung Ngurah Oka Ratmadi optimis terseretnya salah satu kadernya I Wayan Koster dalam kasus suap Wisma Atlet Sea Games tak akan mempengaruhi perolehan suara di wilayahnya.
“Kalau memang betul terjadi, saya sedih. Jujur saya sedih, bukan partainya yang salah tapi orangnya yang salah. Tapi kalau orangnya yang salah bisa saja ngomong untuk kepentingan partai,” jelas Anak Agung Ngurah Oka Ratmadi, atau biasa disapa Cok Rat, di Gedung DPRD Bali, Rabu, 8 Februari 2012.
Cak Rat mengatakan, sejak Bung Karno mendirikan partai, sudah ada oknum pengacau partai yang menurutnya ikut berada di partai. Pengacau ini tidak berniat untuk membesarkan partai, namun untuk mengeruk keuntungan pribadi. “Diminta untuk ngurusin partai malah ngurusin perut sendiri,” sindir Cok Rat.
Menurut Cok Rat, tersangkutnya nama I Wayan Koster dalam kasus suap Wisma Atlet memang sedikit banyak berpengaruh terhadap PDI Perjuangan di Bali. Namun, pengaruh itu terbilang sangat kecil. "Kader PDIP lain masih banyak,” tegas dia.
Kendati menyayangkan adanya dugaan keterlibatan Koster, Cok Rat mengingatkan agar tidak ada kader-kader partai apapun yang dipaksakan bersalah atas kepentingan politik.
Diakui Cok Rat, salah satu hal yang membingungkan dari kasus I Wayan Koster adalah keputusan pencekalan yang diberikan tanpa adanya proses hukum lanjutan. “Ini lucu, baru kali ini saya lihat orang dicekal tapi tidak tersangka, saya ini orang hukum,” celoteh Cok Rat.
Mengenai bantuan hukum terhadap kasus yang dihadapi oleh Wayan Koster, Ketua DPD PDIP menyebut akan menyerahkannya kepada DPP PDI Perjuangan. Alasannya, pengurus pusat PDI Perjuangan memiliki banyak ahli hukum. (sj)