- VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis
VIVAnews - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyatakan koalisi dengan Partai Gerindra bukan koalisi permanen. Sekalipun, PDI Perjuangan dan Gerindra mengusung calon yang sama dalam di Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta.
"PDIP dengan Gerindra tak ada koalisi permanen," kata Megawati Soekarnoputri dalam oraasi politik konsolidasi tiga pilar di Gor Jatidiri, Semarang, Jawa Tengah, Senin 1 Oktober 2012.
Dalam sebuah kompetisi pilkada sebuah partai bisa koalisi bergabung atau bisa sendiri-sendiri. Mega mencontohkan, di banyak daerah jika kursi PDIP kurang memenuhi syarat pengajuan calon kepala daerah maka akan bergabung atau berkoalisi dengan partai lain.
"Kami banyak kok yang koalisi dengan partai lain di beberapa daerah," kata Mega. Bila tidak berkoalisi dengan partai lain maka kursi PDIP tidak cukup untuk mengajukan calon kepala daerah. "Koalisi atau tidak itu sesuatu yang biasa," ujar Mega.
Isu keretakan hubungan PDIP dan Gerindra muncul saat survei yang disampaikan Survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menyebutkan kemenangan Jokowi-Ahok lebih menguntungkan Gerindra. Kemenangan itu juga membuat elektabilitas Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto menjadi terangkat.
Kemenangan Jokowi dalam Pilkada DKI Jakarta justru lebih signifikan mendongkrak elektabilitas Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto ketimbang Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. (umi)
Luhut Binsar Pandjaitan Bocorkan BBM Pengganti Pertalite
PT Pertamina berencana menghapus Pertalite tahun ini. Namun sebelum resmi dirilis, Luhut Binsar Pandjaitan membocorkan BBM baru pengganti Pertalite dan dikasih subsidi...
