- VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis
VIVAnews – Baru mulai menjabat Jumat kemarin sebagai Presiden baru PKS, Anis Matta sudah menjadi sorotan. Bukan sepak-terjang politiknya yang diperbincangkan hangat, melainkan jam tangan mewah merek Rolex yang dia pakai saat berpidato berapi-api soal dugaan teori konspirasi atas PKS.
Pengamat dari Gerakan Politik Islam, Edi Sudrajat, mengatakan jam tangan Rolex yang digunakan Anis Matta itu jelas-jelas bertentangan dengan teori konspirasi yang ia lemparkan sesaat setelah terpilih menjadi presiden baru PKS.
“Pidato berapi-api mengatakan ada konspirasi terhadap PKS, tapi di tangannya ada jam Rolex,” kata Edi dalam acara diskusi di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu 2 Februari 2013.
Teori konspirasi yang dikemukakan Anis, ujar Edi, tak selaras dengan gaya hidup sebagian petinggi PKS. Edi menyarankan PKS tidak mengembangkan teori konspirasi itu dengan kasus dugaan suap yang disangkakan kepada Luthfi Hasan Ishaaq, mantan Presiden PKS.
Edi berpendapat, PKS sebaiknya fokus pada pembenahan organisasi dan menyerahkan sepenuhnya proses hukum pada Luthfi Hasan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi. Menurut Edi, sejumlah dugaan konspirasi pada kasus-kasus korupsi di tanah air, hampir tidak pernah terbukti.
Sebaliknya, sangkaan korupsi justru selalu mendapatkan pembuktian yang tidak dapat dibantah persidangan. “Selalu ada dugaan konspirasi. Koruptor tidak ada yang mengaku bersalah. Padahal di persidangan, jelas sekali mereka korupsi,” kata Edi.
Sebaiknya Introspeksi
Hal serupa disampaikan oleh pengamat politik dari Lembaga Survei Indonesia, Burhanuddin Muhtadi. Menurutnya, daripada mengembangkan teori konspirasi, PKS lebih baik melakukan introspeksi. Partai yang energinya habis untuk mencari-cari pembenaran atas teori konspirasi, tidak akan punya waktu untuk berbenah, dan karenanya justru merugikan partai tersebut.
“Konspirasi itu bahasa untuk menyolidkan partai, bukan bahasa hukum. Secara politik itu buruk sekali karena PKS seolah tidak mau introspeksi,” ujar Burhan.
Sementara itu, Juru Bicara KPK Johan Budi membantah tuduhan PKS yang menyebut ada konspirasi di balik penangkapan Luthfi Hasan yang kini menjadi tersangka korupsi kasus daging sapi impor. “KPK jangan dikait-kaitkan dengan politik. KPK tidak bekerja berdasarkan hubungan dengan lembaga atau partai politik manapun,” kata dia. (ren)
Ernando Ari yang Begitu Percaya Diri
Ernando Ari Sutaryadi menjadi bintang lapangan saat Indonesia U-23 menghempaskan Korea Selatan U-23 dalam perempat final Piala Asia U-23 2024. Dia menepis tendangan lawan
