Sumber :
- Tudji Martudji/VIVAnews
VIVAnews -
Sehari setelah ditetapkan sebagai tersangka, Anas Urbaningrum mundur sebagai Ketua Umum Partai Demokrat. Sebagai simbolis, maka ia mencopot jaket kebesaran Partai Demokrat bertuliskan namanya di dada sebelah kanan dan lambang partai di dada sebelah kiri.
"Saya masih menggunakan jaket kebesaran Partai Demokrat, tetapi saya segera melepas jaket ini dan saya akan menjadi manusia yang merdeka," kata Anas Urbaningrum di DPP Demokrat Jakarta, Sabtu 23 Februari 2013.
Baca Juga :
6 Pemain yang Bisa Didatangkan Inter Milan, dari Juara Serie A hingga Penantang Liga Champions
"Saya masih menggunakan jaket kebesaran Partai Demokrat, tetapi saya segera melepas jaket ini dan saya akan menjadi manusia yang merdeka," kata Anas Urbaningrum di DPP Demokrat Jakarta, Sabtu 23 Februari 2013.
Baca Juga :
Cegah Informasi Simpang Siur, Jemaah Haji Diimbau Tak Bagikan Kabar Tidak Benar di Media Sosial
Anas menjelaskan makna manusia bebas dan merdeka secara etika dan organisatoris. Hal tersebut telah menjadi standar etikanya dalam berpolitik. Dengan melepas jabatan ketua umum dan jaket Demokrat maka Anas tidak lagi mempunyai wewenang organisatoris.
Ia menjelaskan partai Demokrat saat ini sedang diuji oleh sejarah apakah akan menjadi partai yang bersih ataupun tidak bersih. Anas mengaku tidak dendam ataupun benci kepada orang-orang yang menyudutkannya.
Walaupun telah mundur, Anas berjanji tetap akan menjadi sahabat dan saudara bagi para kader demokrat. Anas akan tetap berkomitmen menjalin komunikasi dengan seluruh kader-kader Demokrat di seluruh dunia.
"Bukan sebagai posisi ketum, tetapi dalam posisi teman dan sahabat. Saya sampaikan selamat berjuang kepada kader Demokrat, berjuang dengan pilihan yang merdeka." (umi)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Anas menjelaskan makna manusia bebas dan merdeka secara etika dan organisatoris. Hal tersebut telah menjadi standar etikanya dalam berpolitik. Dengan melepas jabatan ketua umum dan jaket Demokrat maka Anas tidak lagi mempunyai wewenang organisatoris.