Sumber :
- Antara/Nyoman Budhiana
VIVAnews
– Beberapa partai politik mengutarakan niatnya menggelar konvensi guna menjaring calon presiden dan calon wakil presiden untuk diusung pada Pemilu 2014, misalnya Partai Demokrat dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Namun tidak demikian halnya dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
PDIP tidak berniat menggunakan mekanisme konvensi untuk memilih capres dan cawapres. “Konvensi itu menarik, sangat menarik. Tapi belum tentu menarik diterapkan di PDI Perjuangan,” kata Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDIP Puan Maharani di gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis 11 April 2013.
Sebelumnya, Demokrat berpandangan konvensi merupakan metode tepat untuk menjaring capres 2014. “Demokrat menampung anak bangsa untuk ikut dalam konvensi ini, sehingga masyarakat bisa menilai siapa orang-orang yang bisa menyelesaikan persoalan bangsa,” kata Wakil Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Marzuki Alie.
Marzuki mengatakan, konvensi memberi ruang yang sama bagi semua tokoh, baik dari internal maupun eksternal Partai Demokrat, untuk menyampaikan ide atau gagasan. Lewat konvensi, Demokrat juga akan meminta pendapat secara langsung dari masyarakat mengenai sosok capres dan cawapres yang benar-benar yang diinginkan rakyat.
Sementara PPP tertarik pada konvensi karena konstitusi tidak membuka ruang bagi munculnya capres dari kalangan independen. “Kami membuka kesempatan seluas-luasnya kepada umat Islam untuk mendaftar sebagai capres dan cawapres dari PPP,” kata Wakil ketua Fraksi PPP Ahmad Yani. PPP juga mengundang mantan Wapres RI Jusuf Kalla dan mantan Ketua MK Mahfud MK untuk mengikuti konvensi yang akan mereka gelar. (eh)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Marzuki mengatakan, konvensi memberi ruang yang sama bagi semua tokoh, baik dari internal maupun eksternal Partai Demokrat, untuk menyampaikan ide atau gagasan. Lewat konvensi, Demokrat juga akan meminta pendapat secara langsung dari masyarakat mengenai sosok capres dan cawapres yang benar-benar yang diinginkan rakyat.