Istana Bantah Tak Undang 3 Menteri PKS dalam Rapat Kabinet

Tifatul Sembiring
Sumber :
  • VIVAnews/Adri Irianto
VIVAnews
Drone Bunuh Diri Iran Bombardir Suriah, Habisi Nyawa Warga Sipil
- Jelang kebijakan kenaikkan harga bahan bakar minyak, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono enggan menanggapi sikap Partai Keadilan Sejahtera. Hingga kini, Senin 17 Juni 2013, PKS tetap menolak kebijakan yang telah disepakati seluruh partai koalisi yang tergabung dalam Sekretariat Gabungan itu.

Ganjar Serukan "Membuka Ruang Check and Balances" bagi Pemerintahan

"Presiden tidak dalam posisi untuk berkomentar. Beliau merasa tidak elok kalau berkomentar soal posisi koalisi PKS," ujar Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha di Istana Negara.
Saksi Ceritakan Detik-detik Pekerja LRT Jatuh dari Atap Stasiun Rasuna Said


Julian pun menampik kabar Istana kini tak lagi mengundang menteri-menteri PKS dalam rapat-rapat kabinet. Menurutnya, dalam kapasitas mereka sebagai menteri, merupakan sebuah kewajiban hadir dalam rapat yang berhubungan dengan pemerintahan.

"Kecuali ada alasan khusus dari menteri, bilamana ada pembahasan dalam sidang rapat kabinet paripurna," tuturnya.

Tiga menteri asal PKS, yakni Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring, Menteri Sosial Salim Segaf Al Djufri dan Menteri Pertanian Suswono, tak hadir dalam rapat kabinet pekan lalu. Rapat tersebut membahas soal kebijakan kenaikkan harga BBM.

Mereka juga tak hadir dalam acara sebelumnya, Penyampaian Laporan Hasil Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LHP LKPP) Tahun 2012, di Istana Negara. Bahkan, SBY dalam pidatonya tampak menyindir ketidakhadiran para menteri itu. Padahal saat itu ia tengah membahas tentang transparansi anggaran di pemerintahan.

"Era transparansi harus begitu. Jangan sampai yang salah dua orang yang dimarahi semua. Biasanya begitu," kata SBY sambil diselingi tawa. (umi)
VIVA Militer: Gedung UNRWA diserang tentara Israel

Terima Ancaman, Badan Bantuan PBB untuk Palestina Tutup Kantornya di Yerusalem Timur

Badan PBB untuk Pengungsi Palestina untuk sementara waktu menutup markas besarnya di Yerusalem Timur setelah ekstremis Israel membakar perimeter markas UNRWA.

img_title
VIVA.co.id
10 Mei 2024