Sumber :
- ANTARA/Jafkhairi
VIVAnews -
Ketua Fraksi Partai Demokrat Nurhayati Ali Assegaf siap bertanggung jawab atas aksi
walk out
yang dilakukan oleh anggotanya pada saat Sidang Paripurna DPR pengesahan Undang-undang Pilkada. Saat mengambil keputusan, Nurhayati tidak meminta izin SBY terlebih dahulu.
"Ketua fraksi sudah siap tanggung jawab sebagai pemimpin. Sebagai pemimpin, adalah sebuah pribadi yang siap dikorbankan. Itulah filosofi pemimpin," kata Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Max Sopacua di Hotel Sultan, Jakarta, Selasa 30 September 2014.
Menurut Max, sebagai pemimpin Nurhayati memang harus siap. "Tidak bisa melepas tanggung jawab," ujarnya.
Max menjelaskan, saat sidang paripurna itu, Nurhayati memang memerintahkan untuk
walk out.
Dan saat itu dia tidak berkomunikasi dengan SBY selaku ketua umum.
Baca Juga :
Betharia Sonata Dikabarkan Masuk Rumah Sakit Lantaran Stroke, Willy Dozan Setia Dampingi
Namun, kata Max, Demokrat tidak bisa mendengarkan suara-suara yang menginginkan Nurhayati mundur. Sebab, ada prosedur yang harus dilalui jika memberikan sanksi pemecatan atau imbauan untuk mundur.
Max juga membantah jika ada imbalan mendapat kursi Ketua MPR jika Partai Demokrat meloloskan pilkada tak langsung dari Koalisi Merah Putih.
"Sampai saat ini belum saat itu kami tidak berjuang untuk Koalisi Merah Putih tetapi kita berjuang untuk opsi kita sendiri memilihan langsung dengan 10 persyaratan," terangnya.
Sebelumnya diberitakan, Nurhayati mengungkapkan alasan fraksinya
walk out
dari sidang paripurna pengesahan RUU Pilkada. Fraksi Demokrat memutusan untuk
walk out
karena usulan agar pilkada dipilih langsung oleh rakyat dengan 10 perbaikan (ita)
Halaman Selanjutnya
Namun, kata Max, Demokrat tidak bisa mendengarkan suara-suara yang menginginkan Nurhayati mundur. Sebab, ada prosedur yang harus dilalui jika memberikan sanksi pemecatan atau imbauan untuk mundur.
