PKB: Pimpinan Paripurna DPR "Ndableg"

Sidang Paripurna Pemilihan Pimpinan DPR
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Rosa Panggabean
VIVAnews -
Partai Kebangkitan Bangsa berpesan agar pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla tidak membuat kesalahan sedikitpun selama menjalankan masa baktinya.


Ketua Dewan Pimpinan Pusat PKB, Abdul Kadir Karding, mengatakan jika ada sedikit kesalahan saja yang dilakukan oleh Jokowi-JK, maka hal itu bisa saja dijadikan "senjata" oleh Koalisi Merah Putih di Dewan Perwakilan Rakyat.


"Mereka harus membuat program pro rakyat. Sehingga ketika ada perlawanan dari parlemen, maka mereka (DPR) akan berlawanan dengan publik," ujar Karding di Gedung DPR, Jakarta, Kamis 2 Oktober 2014.


Karding menilai proses pemilihan pimpinan DPR dini hari tadi sangat tidak adil dan tidak
fair
. Ketidakadilan itu, kata dia, sudah dimulai sejak rapat konsultasi antar partai.


"Kami tidak diberi ruang untuk bicara (saat Paripurna).
Mic
mati, pimpinan juga
ndableg
.
Ndableg
itu dalam tanda petik tidak mau tahu dan
nggak
mau dengar. Yang penting perintah dari bosnya, dia jalan terus saja walaupun gaduh, ramai, dan banyak interupsi," ujar dia.

Terpopuler: Mitos Fakta Lahir C-Section Seperti Ria Ricis, Trik Hindari Heatstroke saat Ibadah Haji

Karding menyesalkan proses pemilihan DPR yang terbentuk tanpa dialog dan musyawarah mufakat. "Kalau petanya masih seperti tadi malam, maka pimpinan komisi, dan alat kelengkapan dewan akan habis," ujar Karding.
Bungkam Bayern Munich, Real Madrid Tantang Borussia Dortmund di Final Liga Champions


Banjir di OKU Sumsel Rendam 10 Kelurahan, 1 Jembatan Gantung Putus dan 1.695 KK Terdampak
Dengan masuknya Demokrat dalam kursi pimpinan DPR bersama Koalisi Merah Putih, Karding semakin yakin bahwa aksi walk out Fraksi Partai Demokrat saat pengesahan UU Pilkada hanyalah akal-akalan saja.


"Sejak awal memang
nggak
mau (berkoalisi). Kalau mau kan
nggak
perlu syarat ketemu dengan Megawati. Jokowi itu presiden terpilih, lebih
legitimate
daripada anggota," kata Karding.


Pria yang ditunjuk sebagai Sekretaris Fraksi PKB di MPR itu mengatakan pemerintahan Jokowi-JK akan terganggu jika setiap kebijakan mereka tidak disetujui oleh DPR. "Jadi nanti divoting dan dimentahkan lagi," kata dia. (ren)




Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya