Survei: Jika Harga BBM Naik, Popularitas Jokowi Langsung Anjlok

Joko Widodo
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Irsan Mulyadi
VIVAnews -
Presiden Joko Widodo segera menghadapi situasi sulit terkait keuangan negara. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang terbatas membuat dia harus menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.


Namun, kebijakan tersebut akan membuat popularitas Jokowi merosot menjadi buruk. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu harus siap-siap dijadikan sasaran kekecewaan oleh masyarakat, demikian ungkap pengamat berdasarkan hasil suatu jajak pendapat. 


"Jika harga BBM dinaikkan, Presiden Jokowi paling disalahkan. Presiden menempati urutan pertama sebanyak 51,2 persen," kata peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Rully Akbar, dalam konferensi pers di Rawamangun, Jakarta, Kamis 30 Oktober 2014.


Rully menuturkan, Jokowi tengah menghadapi dilema kenaikan BBM bersubsidi. Sebab, berdasar rasionalitas ekonomi, kenaikan harga BBM memang harus dilakukan.


"Dukungan publik besar ketika pilpres, namun ketika ada kenaikan harga BBM mau tidak mau akan merosotkan dukungan terhadap Jokowi-JK," jelasnya.


Meski demikian, Rully menegaskan Jokowi masih bisa mengurangi ekses buruk kekecewaan masyarakat. Salah satunya dengan mengeluarkan kebijakan yang bersifat kompensasi.


"Misalnya, Kartu Indonesia Sehat, Pintar. Kalau kebijakan itu terlaksana maka kekecewaan akan tertutupi. Karena, mereka akan tahu ke mana subsidi disalurkan," ujarnya.


Rully melanjutkan, institusi kedua yang paling disalahkan publik adalah DPR, dengan 32,4 persen, dan lainnya 8 persen. Sedangkan mereka yang menjawab tidak tahu sebanyak 8,4 persen.


Sementara itu, selain BBM, lanjut Rully, masih ada dua isu lagi yang menjadi penentu baik-buruk kinerja kabinet Jokowi-JK dalam waktu tiga sampai enam bulan ke depan. Pertama, mengembalikan pilkada langsung dan kedua, memenuhi janji kampanye.


Survei terbaru LSI itu berlangsung pada 27-28 Oktober 2014. Metode pengumulan data menggunakan
quickpoll
(smartphone LSI), kemudian metode
sampling
dengan
mulistage random sampling
.


Sementara, jumlah responden sebanyak 1.200 orang, dan
margin of error
plus minus 2,9 persen.

Lepas 13 Teman Seangkatan Akpol 91 Pensiun, Irjen Iqbal Kenang saat Jadi Taruna

Untuk melengkapi survei, LSI juga melakukan riset kualitatif seperti
Mahasiswa Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan STIP Dievaluasi hingga Kamera CCTV Ditambah
focus group discussion, in depth interview,
dan analisis media nasional. Mereka menekankan bahwa semua pemilih di Indonesia mempunyai kesempatan yang sama untuk terpilih menjadi responden. (ren)
Skutik Mio Lawas Digandrungi Lagi dengan Harga Mahal, Apa Kata Yamaha?

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto

Wakili Indonesia di OECD, Menko Airlangga Bahas Tiga Isu Penting Ini

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mewakili Indonesia berbicara dalam pertemuan Tingkat Menteri Anggota OECD di Paris, Prancis.

img_title
VIVA.co.id
5 Mei 2024