Demokrat: Tunda Pelantikan Kapolri, Keputusan Cantik Jokowi

Didi Irawadi Syamsuddin.
Sumber :
  • Antara/ M Agung Rajasa
VIVA.co.id -
Partai Demokrat mengapresiasi langkah Presiden Joko Widodo yang menunda pelantikan Komisaris Jenderal Budi Gunawan sebagai kepala Kepolisian Republik Indonesia menggantikan Jenderal Sutarman.


Ketua DPP Partai Demokrat Didi Irawadi Syamsuddin mengatakan, keputusan Jokowi merupakan bentuk penyelamatan sementara dalam pengambilan keputusan strategis dengan kondisi saat ini.


"Keputusan yang diambil Presiden cantik sekali. Akhirnya, akal sehat menyelamatkan sementara. Tinggal bagaimana proses di DPR diatasi. Kami berikan apresiasi karena Jokowi mendengar apresiasi suara rakyat sebagai penyelamatan sementara," ujar Didi di Jakarta, Sabtu, 17 Januari 2015.


Kata Didi, Jokowi hampir saja merusak kewibawaan konstitusi Polri dan komitmennya sebagai Presiden dalam memberantas korupsi. Sebab, calon Kapolri Komjen Budi Gunawan telah berstatus tersangka gratifikasi.


"Semalam nyaris melakukan langkah keliru dengan hampir melakukan gol bunuh diri," ujar Didi.

Kapolri Akan Pensiun, Jokowi Diminta Cermat Pilih Pengganti

Namun, menurut Didi, akan lebih elegan lagi jika Jokowi mengambil langkah tepat dengan mendahului parlemen.
Komjen BG: Pak Kapolri Masih Lama Pensiun


Kapolri Badrodin: Semua Perintah Saya, Bukan Budi Gunawan
"Saat ini bola akan bergulir di DPR. Karena dari awal data (KPK) ini sudah ada sejak Oktober. Ini kenapa tetap nekat menggunakan datanya sebagai pencalonan kapolri," kata Didi.

Hal ini memberi kesan bahwa Jokowi seolah-olah ditekan atau merasa tertekan dalam menghadapi persoalan tersebut. Padahal, kata Didi, Presiden harus bisa memilih secara tepat dan independen dengan kekuasaan yang dimilikinya.


"Andai perjalanan calon itu bagus, bisa menepis dugaan politisasi," ujar Didi.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya