Sumber :
- VIVAnews/ Muhamad Solihin
VIVA.co.id
- Ketua Dewan Pertimbangan (Wantim) Partai Golkar, Akbar Tanjung khawatir partai beringin bakal kesulitan mengikuti pemilihan kepala daerah 2015 yang berlangsung serentak di 220 wilayah Indonesia.
Karenanya, dia meminta dua kubu untuk melakukan islah. Dan, kedua kubu diharapkan menggelar musyawarah bersama.
Baca Juga :
Ketika Gerindra Tak Hadiri Rapimnas Golkar
"Untuk Jawa Timur ada 16 daerah, nasional ada 204 daerah di 2015. Kita harus cari solusi yang baik dalam waktu singkat untuk Golkar,” katanya dalam konsolidasi Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Se-Jawa Timur, di Hotel Pelangi, Kota Malang.
Akbar menyebut Wantim mengusulkan adanya rekonsiliasi berbentuk Munas Bersama yang akan memilih satu ketua umum bersama. Dia berharap Munas Bersama bisa terselenggara secepatnya di awal tahun agar mesin Golkar bisa bekerja maksimal di Pilkada 2015.
“Munas bersama diikuti seluruh DPD pusat dan daerah, tujuannya satu agenda, memilih Ketua Umum. Panitia mewakili dua pihak dan siapa pun yang terpanggil jadi ketum dipersilahkan ikut. Berikutnya, siapa yang terpilih harus diakui sebagai ketua bersama,” katanya.
Akbar melanjutkan, usulan itu hanyalah tawaran dari Wantim demi kebaikan Golkar. Usulan itu sifatnya tanpa pretensi wajib dijalankan. Namun, jika dualisme di tubuh Golkar berlanjut, dia menyebut Golkar akan kesusahan dalam mengikuti Pilkada 2015.
“Maret agenda dan tahapan Pilkada mulai berjalan. Kalau ada dua kepengurusan tidak akan mungkin kita bisa mencalonkan. KPU bisa tidak mengijinkan,” tuturnya.
Konsolidasi tersebut dihadiri Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung dan Sekretaris Jenderal Partai Partai Golkar versi Munas Bali, Idrus Marham. DPD pusat dan daerah juga turut hadir.
Baca juga:
Halaman Selanjutnya
Akbar menyebut Wantim mengusulkan adanya rekonsiliasi berbentuk Munas Bersama yang akan memilih satu ketua umum bersama. Dia berharap Munas Bersama bisa terselenggara secepatnya di awal tahun agar mesin Golkar bisa bekerja maksimal di Pilkada 2015.