Sumber :
- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id -
PDI Perjuangan angkat suara soal dugaan publik yang mengaitkan penyelidikan KPK terkait dana talangan Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI), dengan Megawati Soekarnoputri.
Politisi PDI Perjuangan, Effendi Simbolon mengakui, bahwa eksekusi BLBI yang mencapai triliunan rupiah itu memang dilakukan pemerintahan Megawati. Namun, itu sudah terjadi sejak zaman Orde Baru.
"Untuk BLBI, posisinya kami tidak ragu karena kedudukan Ibu Megawati mandataris, dari MPR yang memilih dan melantik beliau. Proses BLBI itu lanjutan dari MPR," kata Effendi di gedung DPR, Jakarta, Selasa 27 Januari 2015.
Sebagai mandataris MPR, kata Effendi, maka Megawati harus menjalankan amanat-amanat yang sudah digariskan oleh MPR. Saat itu, pemilihan presiden masih diwakilkan oleh MPR.
"Sebagai mandataris, beliau melanjutkan proses dari zaman Orde Baru ketika Pak Harto (Presiden ke-2 RI Soeharto) memberikan BLBI, dilanjutkan Pak Habibie (Presiden ke-3 RI), ditindak lanjuti Abdurrachman Wahid (Presiden ke-4 RI) dan dieksekusi zaman Megawati (Presiden ke-5 RI)," jelas Effendi.
Dengan situasi seperti itu, lanjut Effendi, prosesnya sudah benar. Tidak ada yang salah yang dilakukan Presiden Megawati, seperti yang banyak diduga-duga orang.
Sebelumnya, Desember lalu, KPK memanggil beberapa mantan pejabat era Presiden Megawati seperti Rizal Ramli, Dorojatun Kuntjoro Jakti, dan bahkan Rini Soemarno terkait BLBI.
Baca Juga :
PDIP Masih Amati Dinamika Politik Jakarta
Baca Juga :
Massa Beratribut PPP Rusak Kantor PDIP di Bantul
PDIP Bahas Nama Budi Waseso untuk Pilkada Jakarta
Sekretaris Jenderal mengelak menjawab soal nama Risma.
VIVA.co.id
11 Agustus 2016
Baca Juga :