- REUTERS/Olivia Harris
VIVA.co.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) masih belum mengumumkan keputusan finalnya terkait Kapolri. Apakah melantik Komjen Pol Budi Gunawan (BG) atau nama baru yang disodorkan Kompolnas.
Maju mundurnya Jokowi untuk mengambil sikap itu dikritisi pengamat. Jokowi dianggap terkesan terombang-ambing opini publik.
"Harus diingat bahwa Jokowi adalah Presiden Republik Indonesia dan bukan presiden opini yang selalu melihat arah angin dari opini publik," kata Direktur Eksekutif POINT Indonesia, Karel Susetyo.
Presiden Jokowi tak lagi memerlukan popularitas di hadapan rakyat. Imaji bahwa dengan melantik Budi Gunawan sebagai kapolri akan membuat popularitas Jokowi hancur menurut Karel sangat menyesatkan.
"Karena kita lihat bahwa dari 10 fraksi parlemen, hanya 1 fraksi saja yang tidak turut menyetujui pencalonan BG. Ini artinya dukungan rakyat terhadap keputusan Jokowi dalam pengangkatan BG sebagai kapolri, masihlah sangat tinggi," ujar Karel.
Indikator ini juga sejalan dengan hasil survei dari beberapa lembaga yang kredibel bahwa Jokowi masih didukung mayoritas responden.
"Sekarang yang dibutuhkan bukan popularitas, tapi konsistensi sikap terhadap apa yang sudah diputuskannya," kata Karel.
Kemarin, Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto mengatakan sampai saat ini belum ada perubahan rencana Jokowi mengumumkan calon kapolri.
"Belum ada arahan baru dari presiden. Kemungkinan tetap akan minggu ini."
Baca juga: