Sumber :
- ANTARA FOTO/Andika Wahyu
VIVA.co.id
– Kepala Staf Kepresidenan, Luhut Binsar Panjaitan, mengaku ikut menilai atau supervisi kinerja kabinet pemerintahan Presiden Joko Widodo. Menurutnya, wajar dalam evaluasi kabinet ada beberapa menteri yang dinilai memiliki rapor merah. Namun, soal
reshuffle
atau perombakan kabinet, dia menyerahkan sepenuhnya kepada Presiden.
“
Reshuffle
Baca Juga :
Jokowi Serukan Kekuatan Islam Perangi Terorisme
Baca Juga :
Jokowi Yakin Target Tax Amnesty Tercapai
Baca Juga :
Aroma Politik dan Harapan Rakyat
“Banyak yang baik juga. Kalau pun saya tahu, tidak akan beri tahu kamu. Itu hak Presiden, siapa pembantunya yang kurang atau lebih dalam kinerjanya,” katanya.
Dia juga menegaskan, perlambatan ekonomi di awal pemerintahan Presiden Joko Widodo sebenarnya karena sudah terjadi sejak tahun 2012. Lalu, saat Jokowi mulai memimpin, harus membenahi struktur pemerintahan terlebih dahulu. Maka, baik atau buruk kinerja pemerintahan baru tak bisa diukur dalam seratus hari.
“Program seratus hari itu bisa jadi ukuran hanya di negara mapan. Kalau di kita, perlu satu sampai dua tahun. Sebab masih harus menyelesaikan perubahan nomenklatur, merger (penggabungan) kementerian ada masalah sendiri, APBN ke APBNP masalah sendiri,” ujarnya.
Halaman Selanjutnya
“Banyak yang baik juga. Kalau pun saya tahu, tidak akan beri tahu kamu. Itu hak Presiden, siapa pembantunya yang kurang atau lebih dalam kinerjanya,” katanya.