DPR Minta Anggaran KPU Diaudit

Ketua KPU Husni Kamil Manik (tengah).
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma

VIVA.co.id - Ketua DPR RI Setya Novanto mengatakan telah menerima usulan dari komisi II untuk mengaudit anggaran Komisi Pemilihan Umum. Pimpinan DPR akan mengundang BPK menindaklanjuti usulan itu.

"BPK pada Kamis dapat kita undang ke sini. Kita harapkan dalam rapat Paripurna pimpinan komisi hadir, karena ada yang akan disampaikan," kata Novanto di gedung DPR RI, Jakarta, Senin 25 Mei 2015.

Novanto menjelaskan ada beberapa masalah KPU yang mendapat sorotan antaran lain soal kendaraan kampanye, pengamanan kepolisian, serta penganggaran.

Dengan audit oleh BPK, pimpinan DPR berharap tidak ada masalah KPU yang berulang dalam Pilkada serentak mendatang. Sehingga berbagai permasalahan bisa diselesaikan sejak awal.

Sebelumnya, Ketua Komisi II DPR RI Rambe Kamarul Zaman mendesak agar Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) melakukan audit kinerja dan keuangan Komisi Pemilihan Umum (KPU). Alasan komisi ini mendesak audit karena membengkaknya anggaran Pilkada serentak.

"Awalnya kan anggaran Rp4 triliun, tapi kenapa sekarang naik hampir Rp7 triliun. Ada kenaikan hampir Rp3 triliun. Itu jumlahnya besar. Katanya kan mau efisien," katanya di gedung DPR RI, Jakarta, Kamis 21 Mei 2015.

Rambe mengatakan KPU tidak boleh menolak audit yang dilakukan BPK. Meskipun KPU selalu mengatakan sebagai lembaga independen, karena kenaikan jumlah anggaran yang signifikan maka harus diaudit. Untuk pencairan dana Pilkada menurutnya KPU memerlukan komisi II.

Koalisi Kekeluargaan Masih Belum Bersifat Final, kata PDIP

"Jangan salahkan kami bila tidak keluar sebelum diaudit," katanya.

Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto.

Hasto Bantah Sering Komunikasi dengan Risma

PDIP sampai saat ini belum memutuskan calon gubernur DKI.

img_title
VIVA.co.id
11 Agustus 2016