Perlu Teknologi Modern untuk Tentukan 1 Syawal

Pemantauan hilal
Sumber :
  • FOTO ANTARA/Sahrul Manda Tikupadang

VIVA.co.id - Wakil Ketua Komisi VIII DPR, Sodik Mudjahid, mengaku prihatin masih adanya perdebatan dalam cara melihat hilal yang menjadi penentu jatuhnya 1 Syawal 1436 Hijriah.

Puncak Lebaran, Smartfren Panen Data dan Panggilan

Menurut dia, teknologi astronomi kini sudah sangat maju, sehingga tak perlu lagi ada perbedaan hari penyelenggaraan Idul Fitri di masa depan. 

Hal itu disampaikan Sodik ketika dihubungi VIVA.co.id melalui telepon. 
Selama Lebaran, 790 Kecelakaan Terjadi di Jateng

"Saya mengimbau untuk jangka panjang. Kenapa kita tidak bisa menggunakan iptek modern? Seperti misalnya kita menetapkan tahun masehi?," kata Sodik. 
Seribu Orang Tewas saat Mudik

Dia menambahkan, perkembangan ilmu pengetahuan di Indonesia sudah sangat maju. 

"Ini adalah keilmuwan sahih. Kita sudah modern kok ilmu pengetahuan astronominya. Pakar juga sudah banyak," ujar Sodik. 

Dia menyebut kemajuan teknologi ini harus dimanfaatkan demi kebesaran Islam. 

"Kenapa kita masih, dalam tanda petik, menggunakan cara yang digunakan berabad-abad lalu," Sodik menambahkan. 

Politisi Partai Gerindra itu menjelaskan semua perbedaan terkait hari awal Idul Fitri bisa diselesaikan. Kuncinya, semua organisasi masyarakat mau membuka diri. 

"Memang ada perbedaan metode, tapi metode dengan kebesaran jiwa. Artinya, bisa disamakan metode ilmu pengetahuan dan teknologi. Ini kan bukan menyangkut barang yang haram dan halal," kata dia. 

Sodik mengatakan perbedaan di dalam umat Islam adalah suatu rahmat. 

"Sesuatu yang menunjukkan kejamakan, tapi perlu kewibawaan dan kelapangan dada agar ada persatuan," kata Sodiq. (ase)
 
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya