Komisi VIII DPR Kecam Peristiwa Tolikara, Papua

Saleh Partaonan Daulay
Sumber :
VIVA.co.id
P2TP2A Diharapkan Jalin Kerjasama dengan Dinas Pendidikan
- Ketua Komisi VIII DPR Saleh Partaonan Daulay mengecam peristiwa pembakaran rumah, kios dan musala di Tolikara Papua. Insiden tersebut terjadi oleh seratusan orang saat warga yang beragama muslim sedang menunaikan shalat Ied pada Jumat (17/7) lalu.

Perlu Evaluasi Efektifitas Program Pengentasan Kemiskinan
“Saya mengecam keras tindakan pembakaran terhadap rumah ibadah yang dilakukan sekelompok orang di tengah suasana perayaan Idul Fitri,” ujar Saleh Daulay dalam pernyataan tertulisnya kepada VIVA.co.id, Sabtu, 18 Juli 2015. Saleh menilai bahwa tindakan tersebut dapat melukai perasaaan umat Islam dan berpotensi menodai kredibilitas Indonesia sebagai negara yang selama ini dikenal sangat toleran dalam hubungan antar umat beragama.

DPR Desak Menag Perbaiki Penyelenggaraan Ibadah Haji
Atas peristiwa itu, Daulay meminta aparat penegak hukum untuk mengusut tuntas kasus tersebut dan segera melakukan tindakan penegakan hukum terhadap para pelaku. 

“Dengan begitu umat beragama di Indonesia merasakan adanya perlindungan negara terhadap praktik pelaksanaan ajaran agama,” ucapnya. Apalagi, secara konstitusional negara menjamin kebebasan beragama dan pelaksanaannya.

Dia mengingatkan umat Islam untuk tak terpancing atas insiden tersebut. 

“Kepada umat Islam saya mengimbau agar tetap menjaga keteduhan dan kedamaian di tengah mesyarakat. Umat Islam harus membuktikan bahwa Islam adalah agama yang cinta perdamaian.”

Kepala Polres Tolikara mengatakan insiden pembakaran terjadi sekitar pukul 07.00 WIT.  Ratusan warga yang entah dari mana mendadak berdatangan dan melempari musala dan membakarnya, termasuk kios dadn rumah di sekitar.

Sontak seratusan umat Islam yang tengah melaksanakan sholat Id membubarkan diri. Massa mundur saat polisi membubarkan mereka dengan melepas tembakan ke udara.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya