Pengamat: Menteri Baru Harus Tancap Gas

Para menteri baru hasil reshuffle kabinet Jokowi
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma
VIVA.co.id -
Pengamat politik dari lembaga Cirus, Kadek Dwita Apriani, menilai para menteri yang baru saja menduduki jabatan sebagai pembantu presiden harus bekerja cepat. Kerja cepat menteri usai diberi amanah memang diperlukan, utamanya membenahi sektor perekonomian.


"Apalagi ini kan juga jelang 70 tahun Indonesia merdeka, mungkin setelah ini langsung tancap gas," kata Dwita di Denpasar, Rabu.


Menurutnya, sejak awal isu
reshuffle
mencuat, yang paling banyak disoroti adalah menteri di bidang perekonomian. Meskipun pemerintah telah menjelaskan situasi ekonomi Indonesia terkait perekonomian global, namun hal itu tak membuat publik puas.


"Yang selalu disoroti adalah menteri bidang perekonomian. Walaupun sudah dijelaskan kondisi ekonominya yang tidak memungkinkan, pertumbuhan ekonomi turun di banyak negara dan seterusnya, tapi sepertinya itu tidak masuk ke logika publik," ujar alumni Universitas Indonesia tersebut.


Presiden Jokowi Santai UU Amnesty Digugat
Dwita tak menampik jika sebagian kalangan menilai perombakan kabinet, utamanya menteri di bidang ekonomi dikaitkan dengan kepentingan Amerika Serikat. Saat ditanya apakah pertimbangan Jokowi melakukan
reshuffle
Jokowi: Indonesia Bangga Raih Perak Pertama
menteri di bidang perekonomian untuk mengakomodasi kepentingan Amerika, ia menampiknya.

Saleh Husin: Reshuffle Jadi Titik Balik Perbaikan Ekonomi

"Ada yang bilang ini konspirasi atau lainnya. Saya tidak mau berspekulasi soal itu. Saya tegaskan saya tidak bicara menteri baru Jokowi pro Amerika," tegas Dwita.


Dwita mempersilakan publik menelusuri rekam jejak para menteri baru tersebut. Apakah mereka pro asing atau tidak.  "Saya yakin tidak," tuturnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya