- REUTERS/Darren Whiteside
VIVA.co.id - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan hasil Muktamar Surabaya, Romahurmuziy, memuji langkah perombakan kabinet yang dilakukan Presiden Joko Widodo. Dia yakin, reshuffle akan berdampak pada peningkatan kinerja dan menumbuhkan optimisme publik.
"Right man on the right place (orang tepat di tempat yang tepat), itu komentar pendek saya," kata Romahurmuziy, dalam keterangan tertulisnya.
Romahurmuziy, yang biasa disapa Romi itu menilai seluruh menteri koordinator mumpuni secara akademik, berpengalaman dalam praktik, mempunyai rekam jejak baik, dan bersahabat dengan pasar.
"Nama-nama yang ditempatkan umumnya adalah nama yang veteran beredar di dunianya," ujar Romi.
Ia menyatakan optimistis terhadap kinerja kabinet ke depan, khususnya di bidang perekonomian. Apalagi, dalam menghadapi perlambatan ekonomi dunia yang berimbas terhadap Indonesia.
Optimisme publik dan pasar juga diyakininya akan bertambah, karena seluruh sektor dikoordinasikan figur-figur yang tepat.
Pada manajemen kabinet dan hubungan antarlembaga, Romi yakin Presiden akan sangat terbantu dengan masuknya figur politisi berpengalaman, Pramono Anung, yang selama ini sudah banyak dikenal sebagai juru lobi dan administratur yang andal.
"Akhirnya, saya ucapkan tahni'ah dan selamat bekerja, bekerja, dan bekerja kepada para menteri," katanya.
Presiden Jokowi sudah melantik enam menteri dan pejabat setingkat menteri dalam Kabinet Kerja, Rabu, 12 Agustus 2015. Keenam menteri yang dilantik itu adalah Luhut Binsar Pandjaitan yang dilantik sebagai Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan. Luhut akan merangkap jabatan sebagai Kepala Staf Kepresidenan, yang ia jabat sebelumnya.
Ekonom Rizal Ramli dilantik sebagai Menteri Koordinator Kemaritiman. Rizal menggantikan posisi Indroyono Soesilo. Selanjutnya, Thomas Trikasih Lembong dilantik sebagai Menteri Perdagangan menggantikan Rachmat Gobel.
Sementara, Sofjan Djalil, yang sebelumnya menjabat Menko Perekonomian, dilantik sebagai Kepala Bappenas menggantikan Andrinof Chaniago. Adapun mantan Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution dilantik sebagai Menko Perekonomian. Kemudian, Pramono Anung, politisi PDIP, dilantik menjadi Sekretaris Kabinet. Pramono menggantikan posisi Andi Widjajanto.
Presiden Jokowi Santai UU Amnesty Digugat
"Sudah jadi budaya di Indonesia."
