Amankan Pilkada, Aparat Diminta Pinjam Personel Daerah Lain

Ilustrasi polisi
Sumber :
  • VIVA.co.id/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id
Soal Pencalonan Sandiaga Uno, PPP Masih Pikir-pikir
- Kantor KPU Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT) terbakar pada Minggu, 11 Oktober 2015.  Kebakaran itu sempat memunculkan dugaan adanya sabotase dari oknum tertentu yang ingin mengganggu jalannya pilkada.

Ahok Maju Lewat Parpol, Bagaimana Nasib 1 Juta KTP?

Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Lukman Edy menilai potensi kerusuhan dan sabotase seperti itu harus disikapi dengan penambahan personel dari aparat kepolisian. Menurutnya, tambahan aparat keamanan bisa diperoleh dari daerah yang belum melaksanakan pilkada serentak pada Desember 2015 nanti.
50% Hasil Pilkada Serentak Disengketakan ke MK


"Misalnya Aceh itu yang tidak laksanakan pilkada, aparat keamanannya bisa disalurkan ke Sumatera Utara," kata Lukman, Selasa, 13 Oktober 2015.


Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini menuturkan, penambahan personel keamanan di daerah rawan konflik penting untuk pencegahan. Komisi II mengaku sudah memetakan daerah-daerah yang rawan konflik. Komisi II juga telah membentuk tim khusus untuk memantau pelaksanaan pilkada.


"Kita sudah sepakat ada tim khusus dari DPR, KPU atau KPUD, Bawaslu atau Panwaslu dan DKPP," ujarnya.


Sebelumnya, Komisioner KPU, Hadar Nafis Gumay, menegaskan penyelenggaraan pilkada di Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur, tetap akan dilaksanakan. Kepastian itu disampaikan Ketua KPU Kabupaten Timor Tengah Utara, Felix Bere Nahak, kepada KPU Pusat.


"Laporan KPU setempat ke kami, mereka masih siap untuk melanjutkan pilkada, meski kantor KPU setempat telah terbakar," kata Hadar.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya