- VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Setya Novanto diduga telah minta saham kepada pimpinan PT Freeport Indonesia. Bahkan dikabarkan, Novanto telah mencatut nama Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Partai Persatuan Pembangunan Djan Faridz angkat bicara soal ini. Menurutnya, apa yang dituduhkan kepada Setya Novanto tidaklah benar.
"Saya tidak melihat apa yang dituduhkan itu betul. Karena sesuatu yang dibicarakan itu tidak masuk akal, ada orang minta saham 49 persen, 30 persen. Sejak saya TK (taman kanak-kanak) kalau saya punya kue 100 persen, enggak ada itu bagi-bagi. Saya anggap rekayasa," ujar Djan Faridz di kantor DPP PPP, jakarta Pusat, Minggu, 22 November 2015.
Dengan demikian, ia meminta kepada Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia untuk terlibat mengusut soal rekaman percakapan antara politikus Partai Golkar dengan pimpinan PT Freeport tersebut.
"Saya berharap Mabes polri untuk turun tangan minta rekaman seutuhnya, bagaimana rekaman seutuhnya karena yang kita dengar baru sepotong-sepotong," katanya.
Dengan demikian, dari Polri masih menunggu dari Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR untuk meniundaklanjuti soal percakapan antarpucuk pimpinan pejabat negara.
Heboh Spanduk Setya Novanto Cawapres Jokowi di Pilpres 2019
Tak ada yang mengaku memasang spanduk tersebut.
