Sumber :
- VIVAnews/Tri Saputro
VIVA.co.id - ?Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar, Yorrys Raweyai, mengaku tak keberatan siapa pun yang terpilih memimpin partai itu dalam Musyawarah Nasional (Munas) mendatang. Syarat mutlaknya cuma satu, yakni harus kader, bukan orang luar Partai Golkar.
"Jadi, yang tidak boleh itu ujug-ujug (tiba-tiba) datang (maju menjadi ketua umum Partai Golkar) bukan dari kader, itu pasti perang," kata Yorrys kepada wartawan di kantor pusat Partai Golkar di Jakarta pada Selasa, 23 Februari 2016.
Yorrys menjelaskan bahwa mekanisme pemilihan ketua umum di Munas nanti tidak boleh tertutup. Semua calon ketua umum diberikan waktu untuk menyampaikan visi dan misinya. Lalu peserta Munas langsung memilih calon. Kandidat yang memperolah 50 persen ditambah satu suara dinyatakan pemenangnya.
Dia juga memberikan tanggapan terkait masalah yang menimpa salah satu calon ketua umum Partai Golkar, Ade Komarudin, yang dituduh menerima gratifikasi karena menggunakan pesawat jet pribadi milik seorang pengusaha di Kalimantan.
"Karena beliau pejabat negara; Ketua DPR. Nanti kalau menteri boleh pakai pesawat karena temannya konglomerat. Itu juga masuk gratifikasi," ujarnya.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
