- Antara/ Andika Wahyu
VIVA.co.id - Penunjukan Nurdin Halid Halid sebagai Steering Commitee (SC) Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar disebut belum sepenuhnya disepakati dalam rapat harian.
Politikus Partai Golkar, Leo Nababan mengatakan, kepanitian yang disusun di rapat itu memang bisa berubah lagi. "Nanti susunan itu dilempar lagi di pleno, yang berjumlah hampir 300 pengurus. Ini akan jadi seru bila dibuka sesi pendapat dalam pleno, bisa-bisa berujung voting," kata Leo lewat sambungan telepon, Jumat, 26 Februari 2016.
Leo menilai, yang menjadi suara miring dalam hal ini adalah banyaknya kader yang berasal dari Indonesia Timur, yang masuk ke susunan kepanitiaan. "Pengurus yang jadi panitia hampir 80 persen dari Indonesia Timur. Jadi mulai dari Pak Theo Sambuaga, Pak Yorrys, Pak Nurdin Halid, Pak Zainuddin, Pak Erwin Aksa, hampir semua dari Indonesia Timur, ini juga menjadi suatu ganjalan bagi kawan-kawan," ujarnya menambahkan.
Namun, sebenarnya ia tidak mempermasalahkan hal itu. Ia hanya ingin ada penunjukan yang fair. Mengenai penunjukan Nurdin, ia ingin penunjukan itu dilakukan melalui proses yang adil. "Nah, saya berharap di rapat pleno akan datang tidak terjadi pemaksaan kehendak. Biarkan saja ini mengalir secara demokratis."
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Munas Riau, Agung Laksono, memaparkan susunan panitia penyelenggara Musyawarah Nasional (Munas) yang rencananya akan digelar April mendatang di Jakarta.
Meski belum final, karena baru akan diputuskan pada rapat pleno Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar, Agung memaparkan susunan kepengurusannya sebagai berikut:
Penanggung Jawab akan dipegang oleh Aburizal Bakrie dan Agung Laksono, kemudian Ketua Panitia Pelaksana Munas Theo Sambuaga. Ketua Steering Comitee, Nurdin Halid. Sekretaris Panitia Pelaksana Munas, Agun Gunandjar dan Ketua Organizing Comittee, Zainuddin Amali.
(mus)