MKD Nilai Laporan Seputar Kader Golkar, Politis

MKD saat Sidang Putusan kasus Setya Novanto
Sumber :
  • VIVA.co.id/Anhar Rizki Affandi

VIVA.co.id – Wakil Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) Sufmi Dasco Ahmad merasa laporan ke MKD terkait anggota Fraksi Partai Golkar belakangan ini, bernuansa politis. MKD karena itu tidak akan terseret dengan "aroma" persaingan yang sudah dimulai menjelang pemilihan calon ketua umum Golkar pada Munas April mendatang.

Dua Calon Terkuat Ketua Umum Golkar Baru

"Lihat antara gratifikasi Ade Komarudin dengan absen Setya Novanto. Kalau kami lihat semua nuansanya politis," kata Sufmi Dasco Ahmad saat dihubungi, Jumat 26 Februari 2016.

Hal tersebut disampaikannya menyusul laporan ke MKD tentang Ketua DPR Ade Komarudin yang diduga menerima gratifikasi fasilitas jet. Sementara Ketua Fraksi Golkar, Setya Novanto dinilai berdusta karena sedang melakukan safari politik namun daftar hadirnya diteken saat rapat paripurna.

Idrus Marham Bicara Opsi Tentukan Ketua Umum Golkar

Dasco menjelaskan, seorang anggota DPR sekelas Novanto saat melakukan kunjungan keluar kota dan tidak hadir dalam rapat paripurna pasti menggunakan surat izin.

"Lalu mengapa dia suruh tanda tangan absen dalam paripurna. Ini kemungkinan ada yang sengaja, ada yang memalsukan tanda tangan lalu difoto disebarkan ke media sosial," kata dia lagi.

Calon Ketua Umum Golkar Terkuat Versi JK

Politikus Partai Gerindra tersebut menambahkan yang terjadi dengan Novanto tak jauh berbeda dengan laporan salah satu LSM tentang Ade Komarudin.

"Ini sama. Ada orang mau jatuhkan Ade Komarudin dengan foto-foto jet lalu melaporkan ke MKD," ujarnya.

Anggota Komisi III tersebut memastikan MKD akan tetap independen dan menjalankan tugas sesuai dengan fungsinya.

"Suhu Golkar semakin dekat Munas semakin panas. MKD tidak mau dijadikan alat untuk menjatuhkan atau politisasi soal Golkar," tutupnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya