Pemerintah Dinilai Kebingungan Hadapi Separatisme Papua

Tantowi Yahya
Sumber :
  • Tantowi Yahya

VIVA.co.id – Anggota Komisi I Tantowi Yahya menyesalkan kembali terjadinya penembakan di Puncak Jaya, Papua, yang menewaskan tiga warga sipil pada Selasa 15 Maret 2016. Dia meminta pemerintah tegas dalam menyelesaikan masalah separatisme tersebut.

Kejaksaan Diminta Siap-siap Selidiki Dugaan Penyelewengan Dana Otsus

"Sekarang, arah perjuangan mereka sudah bergeser. Tidak lagi bicara kesejahteraan, tetapi sudah mengarah ke tuntutan kemerdekaan," kata Tantowi Yahya kepada VIVA.co.id, Rabu 16 Maret 2016.

Tantowi menilai, pemerintah masih kebingungan untuk mencari formula penyelesaian separatisme Papua. Meskipun pemerintah telah memberikan amnesti kepada beberapa tokoh Organisasi Papua Merdeka (OPM), kenyataannya aksi separatisme dan penembakan masih tetap terjadi.

Tokoh Intelektual Papua: Dana Otsus Itu Jalan Tengah, Tidak Gagal

"Pemerintah masih galau dalam melakukan tindakan," lanjutnya.

Politikus Partai Golkar ini menegaskan, pemerintah harus segera menetapkan posisi terhadap kelompok separatisme ini. Penentuan status, pengacau keamanan, atau pejuang kemerdekaan akan menentukan tindakan sebagai respons atas ancaman keamanan tersebut.

Tokoh Papua: Dana Otsus Dimainkan di Daerah

"Kalau pengacau keamananan, penanganan cukup oleh polisi. Tetapi, jika sudah menggangu kedaulatan NKRI, tentara akan terlibat," tegasnya.

Sebelumnya, kelompok bersenjata menyerang perusahaan PT Modern yang sedang membangun jalan Trans Papua di Desa Agenggen, Distrik Sinak, Kabupaten Puncak, Papua. Dalam peristiwa itu, tiga karyawan tewas tertembak dan seorang lagi dalam keadaan kritis. Sedangkan tujuh karyawan lain, berhasil menyelamatkan diri.

Juru Bicara Polda Papua Kombes Polisi Patrige Renwarin mengatakan, tujuh karyawan yang lolos menyelamatkan diri langsung melaporkan kejadian itu ke pos aparat keamanan terdekat.

"Dari mereka diketahui adanya aksi penyerangan oleh kelompok bersenjata, sehingga aparat gabungan TNI dan Polri menuju lokasi mengejar pelaku," kata Patrige.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya