Agung Laksono Singgung Isi Kantung Para Caketum Golkar

Kampanye untuk Munaslub Golkar
Sumber :
  • VIVA/Putra Nasution

VIVA.co.id – Wakil Ketua Umum Partai Golkar Agung Laksono menyatakan, delapan calon ketua umum  Partai Golkar yang maju bukanlah kader-kader yang dikenal berkantung tebal. Namun kader yang mempunyai visi dan misi untuk membesarkan partai yang lebih baik ke depannya.

Priyo Tolak Airlangga Hartarto Dipilih Aklamasi dalam Pleno

"Calon ketua umum Partai Golkar bukan karena banyak uang tapi memunyai visi dan misi yang baik untuk kemajuan Partai Golkar ke depannya," ungkap Agung Laksono saat membuka acara Kampanye Caketum Partai Golkar Zona I Sumatera di Hotel Grand Angkasa, Medan, Sumatera Utara, Minggu malam, 8 Mei 2016.

Dia menyebutkan delapan caketum merupakan kader-kader terbaik yang dimiliki partai berlambang pohon beringin. Agung karena itu mengimbau seluruh kader agar menghindari praktik politik uang dalam pemilihan ketua umum Golkar pada Munaslub di Bali yang akan berlangsung pada tanggal 15 hingga 17 Mei 2016 mendatang.

Munaslub Golkar Bisa Digelar Sebelum Akhir Desember 2017

"Delapan itu sudah cukup baik. Kalau milih hendaknya bukan berdasarkan money politics. Tapi hendaknya berdasar pendapat pandangan calon itu. Dengan konsep visi misi ke depan. Ini yang penting," jelasnya.

Agung Laksono mengharapkan kepada ketum Partai Golkar yang terpilih agar bisa membangun Partai Golkar mengingat hampir dua tahun Partai Golkar dihadapkan dengan pertikaian di internalnya. 

Soal Maju Caketum, Aziz Syamsudin: Saya Tergantung Partai

"Setelah hampir prahara selama setahun lebih kami bersatu kembali. Ini merupakan realisasi dari rekonsiliasi dilakukan," tandasnya.

Malam ini, para caketum Partai Golkar melakukan kampanye untuk wilayah Zona I Sumatera di Kota Medan, Sumatera Utara. Acara ini berlangsung sejak tanggal 8 hingga 9 Mei 2016.

Kampanye tersebut akan dihadiri seluruh kandidat ketum Golkar seperti Ade Komarudin, Setya Novanto, Airlangga Hartarto, Mahyuddin, Priyo Budi Santoso, Aziz Syamsuddin, Syahrul Yasin Limpo dan Indra Bambang Utoyo.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya