Jelang Munaslub Partai Golkar

Politik Uang Susah Dibuktikan Tapi Bisa Dirasakan

Calon ketua umum Partai Golkar.
Sumber :
  • Viva.co.id/Agus T. Harjanto

VIVA.co.id – Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar hanya tinggal menunggu waktu. Salah satu yang diantisipasi jelang Munaslub adalah politik uang. Politik uang dinilai bisa menyebabkan politik transaksional.

Munas Golkar Diharapkan Jangan Terjebak soal Perebutan Ketum

"Keputusan yang dibuat tidak berdasarkan realita, namun karena dana," kata salah satu Caketum Golkar, Indra Bambang Utoyo ketika dihubungi, Rabu 11 Mei 2016.

Indra khawatir, jika terdapat politik uang dalam pagelaran Munaslub di Bali tanggal 15-17 Mei 2016 nanti, maka Golkar bisa menghadapi banyak kesulitan.

Nusron Wahid Sebut Sudah Muncul 4 Caketum, Munas Tak Akan Aklamasi

"Bila cara seperti ini masih dilakukan, Golkar akan menuju kehancuran," ujarnya.

Menurut Indra, politik uang dalam Munaslub kemungkinan bisa saja terjadi. Menurutnya politik uang memang sulit dibuktikan, namun bisa dirasakan.

Aziz Syamsudin: Munas Kalau Enggak Kompetisi Ya Musyawarah Mufakat

"Sangat susah dibuktikan, namun sangat bisa dirasakan.”

Golkar segera menggelar Munaslub di Bali, bulan ini. Ada delapan kandidat yang akan mengisi kursi ketua umum partai berlambang pohon beringin itu. Mereka adalah, Aziz Syamsuddin, Indra Bambang Utoyo, Priyo Budi Santoso, Setya Novanto, Mahyudin, Syahrul Yasin Limpo, Airlangga Hartarto, dan Ade Komarudin.

(mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya