Golkar Tentukan Ketua Umum Baru Hari Ini

Ketegangan di Munaslub Golkar, Minggu 15 Mei 2016
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ezra

VIVA.co.id – Hari ketiga Musyawarah Luar Biasa (Munaslub) hari ini, Senin 16 Mei 2016, rencananya menjadwalkan pemilihan komisi-komisi, hingga pemilihan ketua umum baru. Hal ini akan didahului penjelasan tentang persyaratan dan tata cara pemilihan ketua umum dan formatur.

Pilkada 2020, Demokrat dan Golkar Sepakat Usung 33 Paslon

Namun, saat ini, Munaslub akan melanjutkan Rapat Paripurna mendengarkan pandangan seluruh DPD atas laporan pertanggung jawaban DPP Partai Golkar, yang disampaikan Ketua Umum Aburizal Bakrie (ARB) pada Minggu petang, 15 Mei 2016. 

Masih akan ada 32 DPD yang akan menjawab, menerima atau menolak LPJ tersebut. Setelah 12 DPD, termasuk ormas sayap pada Minggu malam sudah menyampaikan pandangan dan menerima tanpa catatan sama sekali LPJ yang disampaikan.

Ketua Jokowi Mania Masuk Partai Golkar?

Sidang semalam diskors Ketua Sidang Nurdin Halid dan kembali sudah dilanjutkan pada pagi ini. Masih bertempat di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Bali.

Setelah mendengarkan tanggapan DPD terhadap LPJ Ketua Umum, agenda Munaslub akan dilanjutkan dengan Rapat Paripurna untuk mendengarkan tanggapan DPP Partai Golkar, atas pandangan umum DPD yang sudah diberikan.

Aburizal Bakrie Dukung Semangat Anak Muda Lalui Pandemi COVID-19

Setelah itu diikuti dengan pernyataan pimpinan munaslub atas LPJ DPP dan pernyataan demisioner DPP Partai Golkar 2014-2019.

Kericuhan di Munaslub

Sementara itu, pada Sidang Paripurna mendengarkan pandangan DPD atas LPJ DPP Partai Golkar periode 2014-2019, sempat terjadi ketegangan antara para pihak, sampai mereka adu jotos. 

Untungnya, Satgas Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) bisa melerai peristiwa itu dan langsung mengamankan.

Kericuhan ini terjadi setelah Komite Adhoc dan tim verifikasi menyampaikan keputusan, yang memiliki hak memajukan wakil di pimpinan Munaslub 2016 adalah Kosgoro 1957 versi Agung Laksono, dan SOKSI pimpinan Ade Komarudin. 

Keputusan ini langsung menuai pro dan kontra. Akhirnya diputuskan tak ada satu pun kubu dari kedua ormas pendiri Golkar itu, yang akan memiliki hak tersebut.

Setelah keputusan disepakati dan diketok, dua orang peserta Paripurna menghebohkan forum karena langsung terlibat adu jotos.

Ketua Umum AMPG, Yorrys Raweyai, yang turut mengamankan kejadian tersebut mengatakan bahwa yang bersangkutan sudah langsung diminta meninggalkan arena munaslub. Dia sendiri tak mengetahui persis identitas pelaku karena sudah dibawa ke luar arena.

"Saya kurang tahu persis tapi ya salah satu pendukung dari ormas yang berbeda kubu itu," kata Yorrys Raweyai di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Bali, Minggu malam, 15 Mei 2016.

Sementara beberapa peserta yang berada di sekitar Yorrys mengatakan, bahwa si pelaku adu jotos sejak awal memang terlihat memprovokasi suasana dengan memberikan pernyataan-pernyataan keras.

Namun, mereka juga mengaku tak mengenal oknum tersebut. Akhirnya, Ketua Sidang Nurdin Halid meminta agar kartu tanda pengenal maupun tanda peninjaunya dicabut.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya