- VIVA.co.id/M. Ali. Wafa
VIVA.co.id - Sekretaris Fraksi Partai Hanura, Dadang Rusdiana, tidak kaget saat Presiden Jokowi mengeluarkan celetukan soal reshuffle pada acara haul mantan Ketua MPR, Taufik Kiemas. Menurutnya, itu bukan isu baru.
"Tentu sinyal bahwa Presiden akan melakukan reshuffle itu sudah lama dan di saat haul Pak Taufik Kiemas muncul kembali," kata Dadang saat dihubungi, Jumat, 10 Juni 2016.
Menurut Dadang, partainya menyerahkan masalah reshuffle pada Jokowi. Alasannya, masalah itu merupakan hak prerogatif presiden yang dilindungi konstitusi.
"Presiden tentu punya pertimbangan. Kapan momentum yang tepat untuk melakukan reshuffle, dan siapa yang akan di-reshuffle," ujarnya menambahkan.
Anggota Komisi X DPR itu berpendapat, bahwa semua partai koalisi termasuk Hanura harus bisa menerima apa pun keputusan Jokowi terkait reshuffle kabinet. Karena itu merupakan konsekuensi berkoalisi dan sikap mendukung pemerintah.
"Ya tentu presiden yang paling bisa memahami dan paling memiliki otoritas, apakah memang perlu ada reshuffle atau tidak.”
(mus)
Kader sudah di Kabinet, Golkar Siap Beri Nama untuk Pos Lain
Tiga nama di kabinet ditegaskan Golkar adalah kadernya.
