Sumber :
- ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf
VIVA.co.id
- Rencana Presiden Joko Widodo untuk merombak susunan atau
reshuffle
Kabinet Kerja semakin mendekati kenyataan. Beberapa menteri sudah mulai berpamitan melalui jejaring media sosial.
Setelah tadi malam, Selasa, 26 Juli 2016, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Sudirman Said yang menyatakan tugasnya telah selesai. Pagi ini giliran Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli yang menyampaikan pesan bernada perpisahan.
"Saya telah mencoba berbuat yang terbaik untuk bangsa dan rakyat Indonesia. Terima kasih rakyat Indonesia," tulis Rizal dalam akun Twitter miliknya, Rabu, 27 Juli 2016.
Baca Juga :
Reshuffle Tak Pengaruhi Aturan TKDN
Saya telah mencoba berbuat yang terbaik untuk bangsa dan rakyat Indonesia. Terima kasih rakyat Indonesia ..????
— Dr. Rizal Ramli (@RamliRizal) July 27, 2016
DR. Rizal Ramli
Baca Juga :
Begini Respons Negara Islam Terkait Sri Mulyani
Rizal menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman menggantikan Indroyono Soesilo sejak 12 Agustus 2015.
Saat menjadi menteri, sikapnya sebagai tokoh pergerakan tak berubah. Seringkali dia melontarkan kritik terhadap kebijakan yang dilahirkan pemerintah, sehingga berujung pada konflik di tubuh Kabinet Kerja.
Tak tanggung-tanggung, dia pernah berselisih pendapat dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla mengenai rencana proyek pembangunan pembangkit listrik 35 ribu megawatt.
Kemudian, dia juga pernah berselisih dengan Menteri ESDM Sudirman Said mengenai kelangsungan Blok Masela. Terakhir, Rizal berani menghentikan proyek reklamasi Blok G di Teluk Jakarta, sehingga berselisih dengan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama.
Mengenai kebenaran apakah Rizal benar akan digantikan posisinya masih menjadi misteri.
Pengumuman reshuffle rencananya akan diumumkan Presiden di Istana Negara hari ini. Namun santer beredar kabar, posisinnya akan digantikan Luhut Pandjaitan yang saat ini menjadi Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan. (ase)
Halaman Selanjutnya
Tak tanggung-tanggung, dia pernah berselisih pendapat dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla mengenai rencana proyek pembangunan pembangkit listrik 35 ribu megawatt.
