Komisi VII Minta Tender Pembangkit Listrik Jawa I B2B

Ilustrasi pembangkit listrik.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Dedhez Anggara

VIVA.co.id – Komisi VII DPR-RI menginginkan kebijakan PT PLN dalam melakukan mekanisme tender dan lelang pembangunan pembangkit listrik 2X 800 MW di wilayah Muara Tawar Jawa I betul-betul transparan, akuntabel dan efisien guna menyukseskan program pemerintah di bidang kedaulatan energi.

Terimbas COVID-19, Proyek Pembangkit Listrik 2020 Cuma 55 Persen

"Kita mengharapkan PT PLN selaku penanggung jawab mekanisme tender/lelang pada pekerjaan tersebut benar-benar bekerja secara profesional dan melakukan evaluasi secara bertahap berdasarkan business to business (B2B) dan tidak terkontaminasi dengan kepentingan-kepentingan politik tertentu, guna mendapatkan hasil yang efisien," kata Yulian Gunhar, anggota Komisi VII DPR dari Fraksi PDI Perjuangan dalam keterangan persnya, Selasa, 11 Oktober 2016.

Dia meminta PLN benar-benar mengevaluasi tender dengan cara pandang bisnis yang sepatutnya. Menurutnya, proses tender sebaiknya business as usual saja. Karena bisnis biasa maka ukurannya bisnis mana yang efisien dan penawaran harga yang terbaik.

Kualitas SDM Hambat Proyek 35 Ribu Megawatt, Peran Swasta Dibutuhkan

“Pakailah ukuran bisnis murni, janganlah diembeli-embeli politik. Saya kira rekan-rekan Komisi VII pahamlah, bahwa Komisi VII tidak memberikan back up politik terkait tender,” ujarnya.

Gunhar mengatakan proyek energi listrik 35.000 MW sangat membutuhkan pengawasan Komisi VII. Menurutnya, DPR tidak ingin mekanisme tender yang terjadi pada pembangkit listrik di Jawa 5 terulang kembali. Seperti diketahui pemenang tender pada pekerjaan proyek tersebut dibatalkan.

Pertumbuhan Ekonomi di Bawah Target Bikin Proyek 35 Ribu MW Mandek

“Jangan seperti proyek pembangkit listrik Jawa 5, proses tendernya sudah panjang, ujungnya cuma penunjukan langsung oleh PT PLN. Hal ini tidak baik bagi investor yang tertarik di bidang pembangkit listrik. Hal ini tentunya mempunyai dampak terhadap program pemerintah untuk mewujudkan pembangunan energi listrik 35.000 MW,” ujar Gunhar.

Untuk itu, PT PLN diminta untuk memberikan progres laporan terhadap proses lelang/tender pembangunan pembangkit listrik 2 X 800 MW di Wilayah Muara Tawar Jawa I.

PLTS di Desa Motihelumo, Gorontalo

PLN Janji Bangun Pembangkit EBT Usai Proyek 35 Ribu MW Selesai

PLN menyiapkan dua program dukung EBT, yaitu pencampuran biomassa ke PLTU batu bara atau co-firing dan konversi PLTD ke EBT.

img_title
VIVA.co.id
7 Mei 2021