- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id – Kader Demokrat, Ruhut Sitompul yang menjadi Juru Bicara (Jubir) Tim Pemenangan calon Gubernur petahana Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengatakan rencana mundurnya dia dari DPR tak ada kaitan dengan proses etik di Partai Demokrat.
"Bagaimana mau dipermalukan (hasil putusan MKD dan Wanhor), aku kan jubirnya Ahok. Ini terakhir. Jangan lihat 2019 ada namaku calon. Aku tidak mau lagi di Senayan jadi anggota DPR," kata Ruhut di Gedung DPR, Jakarta, Rabu 19 Oktober 2016.
Ia menjelaskan sejak dahulu baik Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) maupun Komisi Pengawas Demokrat sudah sering memeriksanya. Namun ia mengklaim, tak ada satu pun yang didapatkan dari proses itu.
"Aku tidak main-main bela Ahok," kata Anggota Komisi III DPR ini.
Saat ditanya soal motivasinya keluar dari lembaga DPR karena menargetkan jabatan tertentu, Ruhut membantah.
"Hidup aku mengalir, ojo kesusu. Jangan mendahului. Kan mami aku bilang, aku ini berlian jadi dibuang ke selokan tetap berlian. Jadi jabatan bukan segalanya. Memang banyak yang sedih bagaimana Senayan kalau tidak ada Ruhut," kata Ruhut lagi.
Ia mengatakan sebenarnya ingin menjadi tokoh independen seperti Ahok. Meskipun tidak terikat pada partai tertentu namun Ahok tetap berprestasi. Keinginan Ruhut ingin seperti Ahok itu beberapa kali sempat disinggungnya kepada media.
"Biar bapak yang menilai kehilangan berliannya," kata Ruhut lagi soal rencananya mundur dari DPR.
Ahok Sebut Pertamina Bisa Tetap Untung Bila Tak Naikkan Harga BBM 2022
Ahok berharap, subsidi BBM yang diberikan Pemerintah dievaluasi dari yang tadinya ke produk, jadi langsung ke penerima.
