Ketum PB HMI: Wadah Alumni Hanya KAHMI
- Bayu Nugraha
VIVA.co.id – Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam, Mulyadi P. Tamsir merespons adanya tindakan sekelompok orang yang mencatut nama HMI. Mereka menamakan diri sebagai Forum Silaturahmi Alumni HMI dan melaporkan mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Bareskrim Polri atas tuduhan provokasi.
"Saya rasa yang punya hak secara institusi menggunakan nama HMI hanya Pengurus Besar (PB) HMI dengan saya Mulyadi Tamsir dan Amy Jaya sebagai Ketua dan Sekjen," kata Mulyadi di Gedung DPR, Jakarta, Jumat, 11 November 2016.
Mulyadi menjelaskan, bahwa di HMI hanya ada Majelis Nasional Korps Alumni HMI (KAHMI). Sehingga, di luar itu tidak ada elemen lain yang mengatasnamakan institusi baik PB HMI maupun KAHMI.
"Secara bersama-sama dengan nama Kesatuan Aksi Keluarga Besar HMI. Saya kira masyarakat tidak perlu terkecoh," kata Mulyadi.
Selanjutnya, perwakilan Kesatuan Aksi Keluarga Besar HMI, Ahmad Doli Kurnia, juga membantah pelaporan HMI terhadap SBY. Ia menegaskan selain KAHMI dan PB HMI tak ada pihak yang bisa mengatasnamakan HMI.
"Apalagi digiring pada persoalan politik. Jadi ini tak ada urusannya dengan Pak SBY. Tidak ada urusannnya dengan aktor politik yang dicari-cari. Jadi ini murni gerakan moral kita sebagai umat Islam yang merasa tersinggung dengan penistaan agama," kata Doli pada kesempatan yang sama.
Ia menambahkan, pihak yang mengaku sebagai lintas generasi HMI sedang mereka cari. Ia mengaku telah mendapatkan informasi pihak yang melaporkan tersebut terkait dari bagian kelompok pendukung calon gubernur Basuki Tjahaja Purnama.
"Tapi kita mau terus validasi sehingga sebetulnya ini adalah pemecah belah HMI dan umat," kata Doli.
Sebelumnya diberitakan, sejumlah orang yang mengatasnamakan dirinya Forum Silaturahmi Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (FSA HMI) melaporkan mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Bareskrim Polri, Kamis 10 November 2016. Namun, laporan mereka belum teregister.
Menurut Ketua Koordinator FSA HMI, Mustaghfirien, pidato SBY pada 2 November di kediamannya itu dapat memprovokasi umat muslim. Dia menilai pernyataan itu mengandung hasutan.
(mus)
