Mendagri Akui Tingginya Dinamika Politik Jelang Pilkada 2017

Mendagri Tjahjo Kumolo.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar

VIVA.co.id - Pemilihan Kepala Daerah serentak di 101 daerah akan dilaksanakan sekitar dua minggu lagi. Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengakui ada dinamika politik yang berkembang di daerah seperti Aceh, Buton, Papua, dan beberapa daerah lain.

"Hari ini kami gelar semuanya untuk memfokuskan yang tinggal dua minggu. Apakah ada pergeseran, area rawan Pilkada atau tidak," kata Tjahjo dalam Rapat Koordinasi Pilkada Serentak 2017 di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Selasa 31 Januari 2017.

Tjahjo menuturkan bahwa Kemendagri telah melakukan koordinasi dengan BIN, Polri, TNI, KPU hingga Bawaslu. Dari hasil koordinasi ini, informasi mengenai beberapa wilayah yang rawan serta dinamika politik terus dipantau.

"DKI ini aman, namun dinamika politiknya tinggi. Kedua Aceh. Aceh satu-satunya Provinsi yang calon Gubernurnya paling banyak," katanya.

Sementara itu, Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengakui adanya dinamika politik yang memanas. Ia meminta aparat penyelenggara Pilkda, PNS, untuk menjaga netralitas.

"Netralisasi ini bisa memicu masalah. Kami juga berharap pada tim sukses untuk ikut menjaga stabilitas dan para pendukungnya," katanya.

Tito telah memerintahkan pada anggota kepolisian untuk cepat merespons berbagai permasalahan Pilkada. Langkah itu agar pemasalahan tidak merambat.

"Tangkap (persoalan yang ada) agar yang lain tidak melakukan hal sama," tegasnya.

Pilkada Diundur Jadi Desember 2020, Jumlah Pemilih Bertambah 450 Ribu

Dalam rapat koordinasi hari ini dihadiri Mendagri, Menkopolhukam, Kapolri, KPU, Ketua Bawaslu, DKPP, dan KPU provinsi atau kabupaten/kota di 101 daerah yang menggelar Pilkada.

Mendagri ?Tito Karnavian di Medan, Sumut, Jumat, 3 Juli 2020.

Pilkada Serentak di Sumut, Mendagri: Semua Siap

Pilkada serentak ini harus mengikuti protokol kesehatan.

img_title
VIVA.co.id
3 Juli 2020