- VIVA.co.id/ Adi Suparman.
VIVA.co.id – Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil, menyatakan, deklarasi Partai Nasdem yang mengusung dia sebagai calon gubernur pada Pilkada Jawa Barat 2018, belum menjadi keputusan final.
"Ini kan masih proses, apakah Nasdem mendukung sampai hari pendaftaran? Kan masih berdinamika. Kalau ternyata koalisinya bubar karena kurang kursi, pindah ke yang siap kursi, bisa saja," kata Ridwan di Pendopo Kota Bandung, Jawa Barat, Senin, 20 Maret 2017.
Dalam deklarasi tersebut, pria yang akrab disapa Emil itu diberi tiga syarat. Pertama, Jawa Barat (Jabar) agar dijadikan sebagai benteng Pancasila yang melindungi masyarakat. Kedua, Ridwan Kamil harus menjadi milik seluruh rakyat dan seluruh partai politik.
Ketiga, Ridwan Kamil harus mampu mengonsolidasikan roda pemerintahan, dengan membawa peran masyarakat untuk memahami arti pembangunan nasional.
"Saya me-review, memahami aspirasinya selama logikanya bisa dipahami enggak ada masalah," katanya.
Langkah Emil menerima tawaran Partai Nasdem memancing kontroversi masyarakat. "Warga banyak bertanya dan pertanyaannya multidimensi. Saya enggak bisa maksa-maksa. Ada yang nanya 'ini syahwat politik', saya jawab kalau syahwat, ikut aja cagub di Jakarta, kan enggak," katanya.
Partai Nasdem mendeklarasikan pengusungan Ridwan Kamil sebagai calon gubernur Jawa Barat 2018-2023, di lapangan Monumen Bandung Lautan Api Tegalega Kota Bandung, Minggu, 19 Maret 2017.
Pengusungan calon tersebut diresmikan dengan penyerahan secara langsung rekomendasi politik oleh Ketua DPW Nasdem Jawa Barat, Saan Mustofa, kepada Ridwan di hadapan Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh. (one)
