- VIVA.co.id/ Anwar Sadat
VIVA.co.id – Mantan atlet nasional bulu tangkis Indonesia, Hariyanto Arbi, terjun ke dunia politik. Ia memantapkan langkahnya dengan mendaftar sebagai bakal calon legislatif melalui Partai Solidaritas Indonesia, di Jakarta, Rabu, 27 September 2017.
Bukan tanpa alasan, pria yang pernah menjadi juara All England pada 1993 dan 1994 ini terjun ke dunia politik. Langkah tersebut ia lakukan untuk memperjuangkan kesejahteraan dan masa depan atlet di Tanah Air.
"Setelah jadi atlet, perjuangan saya untuk Indonesia belum selesai. Saya ingin menjadi anggota dewan karena ingin bisa memperjuangkan kebijakan yang mendukung kesejahteraan atlet," kata Hariyanto di kantor PSI, Jalan Wahid Hasyim, Jakarta, Rabu, 27 September 2017.
Atlet yang dikenal dengan julukan "Smash 100 Watt" ini menilai, saat ini prestasi olahraga nasional cenderung menurun, termasuk dalam ajang SEA Games 2017. Untuk dapat meningkatkan prestasi tersebut, salah satu aspek krusial yang harus diperbaiki adalah dalam hal anggaran.
Hari, sapaan akrabnya, memilih PSI sebagai kendaraan politik karena merasa memiliki banyak kesamaan dengan partai ini, terutama dalam semangat antikorupsi dan antiintoleransi. "Ini partai anak muda, antikorupsi, antiintoleransi pokoknya cocok lah dengan saya," ujarnya
Ketua Umum DPP PSI Grace Natalie menyatakan terima kasihnya kepada Hariyanto Arbi yang memutuskan berjuang bersama PSI. Grace berharap, jika Hariyanto menjadi anggota dewan dapat memperjuangkan kebijakan yang dapat menjamin kesejahteraan para atlet dan mantan atlet, dengan membawa semangat sportivitas dalam parlemen.
"Semoga Mas Hariyanto nanti juga bisa men-smash para koruptor yang menggerogoti kesejahteraan atlet, serta memikirkan lebih jauh lagi problematika atlet seperti masalah perekrutan, pajak, pendidikan, dan lain-lain," ujar Grace.
Pendaftaran Hariyanto Arbi menambah panjang daftar bakal caleg yang akan maju dari PSI. Sebelum Hariyanto, ada sejumlah bakal caleg yang terlebih dahulu mendaftar di PSI. Mereka yakni Giring ‘Nidji’, Guntur Romli, Danik Eka, dan Kamaruddin.
