- ANTARA
VIVA – Meski saat ini minyak bumi, batu bara dan sumber energi sejenisnya masih tersedia, namun dunia sudah harus bersiap-siap untuk menggantinya.
Sebab, semua sumber energi yang disebutkan di atas tidak bisa diperbarukan dalam waktu singkat. Selain itu, polusi yang dihasilkan juga membahayakan kelangsungan mahluk hidup, termasuk manusia.
Dalam acara Forum Powering Progress Together yang diadakan Shell di Singapura hari ini, Kamis 8 Maret 2018, 150 delegasi inovator lintas sektor dan memusatkan pembahasan mengenai beragam aspirasi dan tantangan energi yang sedang terjadi di kawasan Asia.
Para pakar energi, pembuat kebijakan, pemimpin perusahaan, pelajar dan inovator muda dari seluruh Asia berpartisipasi untuk mengatasi tantangan energi yang ada saat ini.
Acara Forum Powering Progress Together di Singapura (VIVA/Yunisa Herawati)
“Tingkat konsumsi energi perkotaan mencapai lebih dari 60 persen. Berbagai perubahan mendasar perlu diciptakan, terutama di sektor kelistrikan, transportasi dan industri yang menghasilkan emisi karbon secara signifikan,” kata Vice President City Solutions-New Energies and Chairman, Shell Singapura, Goh Swee Chen.
Sementara itu, Country Chairman and President Director PT Shell Indonesia, Darwin Silalahi mengatakan, teknologi yang ada saat ini tidak hanya untuk mengatasi tantangan besar energi dan lingkungan, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup.
“Sebagai negara dengan luas wilayah dan jumlah penduduk yang besar, Indonesia bisa menjadi pelopor dalam inovasi teknologi, terkait transisi energi menuju sumber energi terbarukan,” ujar Darwin.
Cari Bahan Bakar Shell Kini Semakin Mudah
Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum atau SPBU Shell, pertama kali hadir resmi di Indonesia pada 2005.
