Jelajah Trans Papua Bagian Timur, Menteri Basuki Kecewa

Menteri Pekerjaan Umum Basuki Hadimuljono menyusuri jalur Trans Papua
Sumber :
  • VIVA/Jihad Akbar

VIVA – Presiden Joko Widodo mentargetkan pada 2019 ruas jalan nasional Trans Papua tersambung seluruhnya. Bahkan, Jokowi menginginkan sebagian besar ruas tersebut sudah teraspal mulus.

VIVA dan sejumlah jurnalis pada Jumat 16 Maret 2018, berkesempatan mendampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono  beserta jajarannya,  menyusuri salah satu ruas jalan nasional tersebut dari ujung paling timur RI,  Merauke hingga Boven Digul yang jaraknya mencapai 431 kilometer.

Perjalanan yang menggunakan jalur darat itu dimulai pada pukul 06.00 Waktu Indonesia Timur (WIT) dan sampai sekitar pukul 15.00 WIT. Rute yang tahun lalu biasanya ditempuh dengan waktu di atas 10 jam, kini bisa dilalui lebih cepat. Bahkan kami pun sempat mampir ke pos lintas batas RI dan Papua Nugini (PNG) di daerah Sota, Merauke.

Sepanjang perjalanan, Basuki berhenti di beberapa titik jalan yang rusak. Satu persatu pejabat pemegang komitmen di satuan kerja Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional XVIII, yang kondisi jalan di wilayahnya rusak, menjelaskan berbagai alasan mengapa kerusakan itu terjadi dan bagaimana penanganannya.

"Kesulitannya kalau Merauke, Tanah Merah, karena ada di daerah rawa. Kalau airnya tinggi pasti jalannya terpengaruh terus, kita usahakan airnya ini selalu rendah, sehingga tidak masuk ke aspal,"  ujar Basuki.

Menteri Pekerjaan Umum Basuki Hadimuljono menyusuri jalur Trans Papua

Jalan Trans Papua di Merauke-Boven Digoel

Karena itu menurutnya, kegiatan pengaspalan yang dilakukan tidak bisa maksimal. Terlebih lagi saat ini material pendukung seperti kerikil di tidak tersedia di daerah tersebut.

Warga Blokade Jalur Trans-Papua Barat Dampak Rusuh Manokwari Selatan

Kementerian PUPR menurutnya harus mendatangkan material batu dari Palu, Sulawesi Tengah dengan biaya yang mahal. Material batu di Papua hanya berada di daerah Oksibil yang aksesnya belum tersambung dengan baik hingga Merauke.

Karena itu Basuki menegaskan, pihaknya mengenjot pengerjaan jalur Oksibil segera bisa dilalui. Sehingga, material untuk pembangunan jalan bisa lebih efektif dan efisien. "Disini kan tidak pakai batu tidak sesuai treatment, batunya ada di oksibil sana 600 km dari sini, jadi itu tahapannya," tambahnya.

Tol Cisumdawu Akan Rampung Desember 2021

Lebih lanjut menurut dia saat ini total jalan yang rusak di jalur tersebut mencapai 58 km dari 431 km.

‘Full Speed’

PUPR Gaet PLN dan BUMN, Menteri Basuki: Hemat Belanja Negara

Sesampainya di Boven Digoel, Basuki pun mengungkapkan rasa kekecewaaanya terhadap penanganan jalan yang rusak di jalur Trans Papua tersebut. Bahkan, dia mengancam akan memutus kontrak yang telah disepakati dengan kontraktor lokal yang memenagkan tender perbaikan jalan tersebut.  

"Saya kecewa karena penaganannya agak lambat," tambahnya.

Lebih lanjut Basuki mengungkapkan, saat ini ada lima paket pengerjaan proyek jalan di ruas tersebut. Dua diantaranya sudah masuk tahap pengerjaan, sementara sisanya masih dalam tahap lelang.

Dua paket proyek yang sudah masuk pengerjaan tersebut menurut Basuki, belum terlihat kerjanya. Sehingga, penanganan jalan tersebut belum bisa dilakukan.

"Saya minta akhir bulan ini atau April sudah full speed, atau saya putus (kontrak). Kalau sudah ada programnya tinggal kecepatan pengerjaannya, peralatan juga harus sudah siap di lapangan," tegasnya.

Menteri Pekerjaan Umum Basuki Hadimuljono menyusuri jalur Trans Papua

Jalan Trans Papua di Merauke-Boven Digoel

Dia pun mengaku telah mengirim tim khusus untuk membantu penangan ruas Merauke-Boven Digoel yang rusak saat ini. Sehingga proses perbaikannya bisa dipercepat.

Menanggapi hal tersebut, Kepala BBPJN XVIII Papua, Osman H Marbun mengaku akan segera menindaklanjuti arahan Basuki. Dia akan memastikan pengerjaan paket tersebut akan dipercepat. "Kami usahakan sebelum Lebaran sudah selesai," singkatnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya