Harga Shell Naik, Pertamina Tahan Kenaikan BBM Non Subsidi

Vapour Recovery Unit (VRU) di TBBM Plumpang
Sumber :
  • VIVA/Ikhwan Yanuar

VIVA – Harga bahan bakar minyak (BBM) yang dijual tiga badan usaha swasta sudah dinaikkan mulai dari PT Shell Indonesia, PT Total Oil Indonesia hingga PT AKR Corporindo Tbk. Ketiga badan usaha itu sudah mengajukan kenaikan harga kepada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dan disetujui.

Daftar Lengkap Harga BBM Shell, BP, Vivo dan Pertamina per 1 Mei 2024, Banyak yang Naik

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Djoko Siswanto mengatakan, kenaikan BBM dari masing-masing badan usaha memiliki kriteria yang berbeda-beda. Adapun kisarannya dari Rp100 hingga Rp600 per liter sesuai dengan jenisnya.

"Harga BBM yang non subsidi Shell, AKR, dan Total kemarin sudah saya tandatangani untuk disesuaikan. Jadi naik sekitar Rp100 sampai Rp600 per liter tergantung jenisnya," kata Djoko di SPBU Pertamina di KM 102 Tol Cipali, Jumat 1 Juni 2018.

Simak Daftar Harga BBM Shell, BP, dan Vivo Per 1 Maret 2024, Ada yang Naik

Untuk BBM non subsidi Pertamina, Djoko melanjutkan, hingga hari ini memang belum ada pengajuan oleh perusahaan migas pelat merah di Tanah Air itu.

"Pertamina sampai hari ini belum mengajukan (usulan kenaikan harga). Tapi ada rencana mau mengajukan, khususnya untuk yang RON 92 ke atas karena bebannya berat untuk menampung BBM satu harga sama (kewajiban) Premium Jamali (Jawa, Madura, dan Bali)," kata dia.

PBBKB di DKI Naik, Pertamina Konfirmasi Harga Pertamax cs Bisa Ikut Naik

Menurut Djoko, kenaikan harga BBM dengan jenis RON 92 atau Pertamax ke atas tentu akan mengurangi beban Pertamina.

"Untuk Pertalite, masih dipertimbangkan, dievaluasi. Jadi agak tertunda, karena apakah mau langsung Pertalite dinaikkan atau tidak, ini masih dihitung. Mudah-mudahan minggu ini sudah selesai perhitungannya," ujarnya.

Sementara itu, Direktur Logistik Supply Chain dan Infrastruktur Pertamina, Gandhi Sriwidodo mengatakan, alasan belum mengusulkan kenaikan harga BBM non subsidi lantaran perseroan masih fokus untuk melayani masyarakat yang hendak mudik.

"(Alasan) kedua, Pertamina tentu saja tidak ingin memberatkan masyarakat dengan menaikkan perta series. Pertamina paham bahwa kebutuhan mudik ini kan sangat besar, sangat tinggi. Makanya Pertamina belum mengusulkan kenaikan harga," kata Gandhi.

Dengan demikian, Gandhi menegaskan, saat ini belum ada rencana dari Pertamina untuk mengusulkan kenaikan harga BBM non subsidi.

"Mengingat memang kebutuhan dari pemudik ada yang lebih urgent, sehingga Pertamina sementara nahan diri untuk tidak naikkan harga dulu," tuturnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya