Rupiah Loyo Usai Lebaran, Menkeu Sri: Tiap Hari Ada Pemicu

Nilai tukar Rupiah
Sumber :
  • ANTARA/Zabur Karuru

VIVA – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat usai libur Lebaran ini dipengaruhi banyak hal. Nilai tukar pun bergerak dinamis, sehingga tidak bisa direspons pemerintah secara harian. 

Hasil Uji Ketahanan OJK: Perbankan Masih Bisa Mitigasi Pelemahan Rupiah

"Karena setiap hari selalu ada pemicunya. Apakah hari ini Presiden Trump bilang ini, kemudian policy kepada RRT (Republik Rakyat Tiongkok), lalu RRT melakukan realiasi, lalu ECB [Bank Sentral Eropa] melakukan apa dan sebagainya," jelas Ani, panggilan akrab Sri Mulyani, di Istana Negara, Jakarta, Senin 25 Juni 2018. 

Data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia, Senin 25 Juni 2018, rupiah melemah ke level Rp14.105 per dolar AS dari akhir pekan lalu, Jumat 22 Juni 2018 yang berada di level Rp14.102 per dolar AS.

Rupiah Amblas ke Rp 16.270 per Dolar AS Pagi Ini

Ani menegaskan, pemerintah akan langkah-langkah jangka menengah untuk melakukan stabilitas nilai rupiah. Koordinasi dengan otoritas terkait seperti Bank Indonesia pun akan dilakukan. 

"Kami akan respons tapi tidak harian, tapi kami jaga dari sisi jangka menengah panjang. Selama 2018, pelaksanaan APBN bisa baik, kemudian stabilitas nilai tukar, inflasi, dan Momentum pertumbuhan ekonomi akan kami jaga," jelasnya. (ren)

Erick Imbau BUMN Beli Dolar AS Besar-besaran, Menko Perekonomian hingga Wamenkeu Bilang Gini 
Konferensi Pers Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia

Bank Indonesia Naikkan BI Rate Jadi 6,25 Persen Demi Stabilkan Rupiah

Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan atau BI Rate sebesar 25 basis poin (bps). Sehingga, suku bunga BI naik menjadi 6,25 persen.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024