Semester I, Menkeu Klaim Arah APBN 2018 Sesuai Target

Menteri Keuangan Sri Mulyani (kiri) bersama Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Kepala Bappenas) Bambang Brodjonegoro (kanan)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

VIVA – Menteri Keuangan, Sri Mulyani, melaporkan kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) semester I-2018 kepada Badan Anggaran DPR RI. Sri Mulyani menyampaikan, hingga semester I-2018, pertumbuhan ekonomi mencapai 5,1 persen.

IHSG Menguat Ditopang Capaian Penerimaan Pajak, tapi Dihantui Pelemahan Rupiah

Sri Mulyani mengatakan, angka tersebut masih dalam cakupan perkiraan, disebabkan rilis pertumbuhan ekonomi Indonesia semester I-2018 baru akan dilaporkan Badan Pusat Statistik pada Agustus 2018.

"Sehingga ini angka perkiraan. Ini didukung dari sisi investasi, perdagangan internasional, dan konsumsi rumah tangga," ucap Sri Mulyani di ruang Banggar DPR-RI, Selasa, 17 Juli 2018.

IHSG Dibuka Menguat, Cek Saham-saham Pilihan Hari Ini

Adapun terkait kinerja APBN hingga semester I-2018, Sri Mulyani menegaskan, secara keseluruhan menunjukkan perbaikan dan peningkatan ke arah yang telah sesuai, baik dari sisi penerimaan maupun serapan belanja pemerintah.

Dia menyebutkan, dari sisi penerimaan, untuk penerimaan perpajakan tumbuh 14,3 persen dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) tumbuh 64,2 persen. Adapun serapan belanja pemerintah mencapai 34,9 persen, dan serapan transfer daerah serta dana desa 50,3 persen.

Jawab Mahfud MD, TKN Optimis Rasio Penerimaan Negara Naik Hingga 23 Persen

Sementara itu, dari sisi penyerapan belanja pemerintah baik kementerian atau lembaga (K/L) tumbuh 34,9 persen atau lebih besar dari semester I-2017 sebesar 34,1 persen.

Untuk transfer ke daerah dan dana desa terserap 50,3 persen, atau hampir sama seperti penyerapan tahun lalu yang mencapai 51,5 persen.

Berdasarkan realisasi tersebut, maka defisit anggaran semester I-2018, dikatakan Sri Mulyani mencapai 0,75 persen dari produk domestik bruto (PDB). Atau jauh lebih kecil dibandingkan tahun lalu yang mencapai 1,29 persen.

"Untuk keseimbangan primer sampai semester I surplus Rp10 triliun, tahun lalu sudah defisit Rp68,2 triliun, 2016 bahkan negatif Rp143,4 triliun. Artinya ada perbaikan mencapai Rp8 triliun lebih di APBN semester I," kata dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya