Inalum Pinjam Dana Asing Caplok Saham Freeport Agar Tak Ganggu Rupiah

Tambang Grasberg Freeport Indonesia di Papua.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Banjir Ambarita

VIVA – PT Indonesia Asahan Alumunium atau Inalum mengungkapkan alasan memilih pengajuan pinjaman ke bank asing ketimbang lokal, untuk bisa menguasai 51 persen saham PT Freeport Indonesia. 

Rampung Juni 2024, Menteri ESDM: Divestasi Saham Freeport Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak

Head of Corporate Communication Inalum, Rendi Achmad Witular mengatakan, pendanaan yang bersumber dari luar negeri tidak akan mengganggu nilai tukar rupiah. Bank dalam negeri sendiri juga disebutkannya khawatir memberikan pinjaman dalam bentuk dolar Amerika Serikat. 

"Terkait pendanaan itu semua akan dibiayai oleh bank asing, karena bank lokal kami juga tidak mau memengaruhi fluktuasi rupiah," ujar Rendi dalam diskusi di kantor Kominfo, Jakarta, Senin 23 Juli 2018.

Klarifikasi KLHK soal Tailing dan Izin Penggunaan Kawasan Freeport

Ia melanjutkan, Inalum sendiri sebetulnya tidak masalah melakukan transaksi dalam bentuk dolar AS. Sebab, pendapatan Inalum justru juga dalam bentuk dolar. 

"Karena, transaksi ini di luar dan (transaksi) dalam bentuk dolar. Pendapatan Inalum dalam dolar dan PTFI juga dolar AS. Jadi, tidak mengganggu rupiah," katanya. 

Kubu Jokowi Melawan Usulan Hak Angket Freeport

Dia menegaskan, berdasarkan arahan dari pemerintah bahwa perbankan BUMN atau nasional tidak akan diikutkan.  

"Kita mendapat informasi dari regulator sebaiknya tidak diikutkan," ujarnya. 

Untuk memperoleh pinjaman dari bank asing, dia menyebutkan, yang dijadikan jaminan adalah potensi bisnis dari Inalum sendiri ke depannya.

"(Jaminan pinjaman) potensi bisnisnya," tuturnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya