Sepanjang April-Juni 2018, Optimisme Pelaku Bisnis RI Menguat

Kepala BPS Suhariyanto.
Sumber :
  • Fikri Halim/VIVA.co.id

VIVA – Kondisi bisnis dan optimisme pelaku bisnis di Indonesia mengalami penguatan pada kuartal II-2018. Hal ini tercermin dari Indeks Tendensi Bisnis atau ITB yang mencapai 112,82 atau lebih tinggi dari capaian kuartal I-2018 yang sebesar 106,28.

Survei BRI: Kepercayaan UMKM Terhadap Pemerintah Makin Tinggi

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, kondisi bisnis dan optimisme pelaku bisnis yang membaik itu disebabkan oleh meningkatnya komponen pendapatan usaha dan penggunaan kapasitas produksi atau usaha dengan nilai masing-masing sebesar 122,98 dan 114,60. Sementara itu, untuk komponen rata-rata jumlah jam kerja cenderung stagnan dengan nilai indeks sebesar 100,89.

"Tumbuh bagus, 112,82 kalau kita lihat komponennya, seluruh komponen tumbuh bagus, pendapatan usahanya naik 122,98 penggunaan kapastias usahanya juga naik, rata-rata jam bekerjanya masih di atas 100," ucap Kepala BPS Suhariyanto, di kantornya, Senin, 6 Agustus 2018.

Survei: Hampir Seluruh Perusahaan Terdampak Pandemi COVID-19

Adapun berdasarkan lapangan usahanya, Suhariyanto menjelaskan, kondisi bisnis dan optimisme pelaku bisnis tertinggi terjadi pada kategori lapangan usaha pengadaan listrik dan gas dengan nilai ITB 126,77. Sementara, peningkatan kondisi bisnis terendah terjadi pada kategori lapangan usaha real estat dengan nilai 101,96.

"Kalau dilacak mengenai lapangan usahanya. Pada kuartal dua tumbuh bagus adalah pengadaan listrik dan gas. Kemudian disusul transportasi pergudangan dan pengadaan air, sementara real estatnya tumbuh paling bawah, disusul pertambangan dan penggalian," ujar dia.

Penjualan Properti Residensial Masih Lemah, Harga Tumbuh Terbatas

Meski begitu, lanjut Suhariyanto, optimisme pelaku bisnis pada kuartal III-2018 lebih rendah dibandingkan pada kuartal II-2018 meskipun kondisi bisnis pada seluruh kategori lapangan usahanya diperkirakan masih tumbuh, di mana angkanya hanya mencapai 106,05.

Adapun optimisme terendah untuk kuartal III-2018 terjadi pada sektor lapangan usaha transportasi dan pergudangan sebesar 100,38. Sedangkan yang tertinggi adalah sektor keuangan dan asuransi yang mencapai 124,01.

"Perkiraan mereka yang akan bergerak pada kuartal III adalah sektor jasa keuangan, ada asuransi, kemudian administrasi, kemudian jasa kesehatan. Yang agak pas-pasan adalah transportasi dan pergudangan. Ini bisa dimaklumi karena mereka sadar betul bahwa transportasi bergerak bagus di kuartal II karena faktor mudik dan sebagianya." (mus) 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya