PLTA Batang Toru Selesai, Investasi Sumatera Bakal Bergairah‎

Ilustrasi Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).
Sumber :
  • Antara/ Sahlan Kurniawan

VIVA – Investasi pembangunan pembangkit energi terbarukan akan memasok sumber energi listrik bagi pembangunan wilayah dan pengembangan investasi regional.

Jokowi Minta PM Singapura Dukung Pembangunan Pembangkit Listrik di IKN Nusantara

Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Batang Toru berkapasitas 510 Mega Watt di Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, yang bagian integral dari Proyek Strategis Nasional 35 ribu MW diharapkan memacu investasi di Sumatera Utara dan Sumatera.

Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Aceh Firmandez mengatakan, PLTA Batang Toru akan meningkatkan pasokan listrik yang sangat dibutuhkan dunia usaha di Sumatera selama ini. Menurut dia, jaminan pasokan listrik akan membuat sektor riil bergairah sehingga investasi pun bisa meningkat dan perekonomian daerah akan tumbuh lebih cepat lagi.

Ini Penyebab Aset PLN Nusantara Power Melesat Jadi Rp 350 Triliun

“Perekonomian akan tumbuh positif. Tidak hanya di Sumut dan Aceh, bila proyek ini sudah selesai, saya optimistis investasi di Sumatera pun akan tumbuh,” kata Firmandez dalam keterangannya, Selasa 7 Agustus 2018.

Menurut dia, melihat besarnya kapasitas listrik yang diproduksi, PLTA Batang Toru diyakini memberikan dampak positif bagi dunia usaha di Sumatera.

Brigjen Sharif Tuding Israel Berbohong Pembangkit Listriknya Rusak Usai Serangan Iran

Sebab, kata dia, persoalan utama sektor usaha di Sumatera disebabkan krisis listrik. Sementara investasi tidak bisa dipisahkan dengan ketersediaan energi.

“Investasi itu berbanding lurus dengan kesiapan kemandirian energi. Dengan sistem interkoneksi antarprovinsi seperti sekarang ini, saya yakin PLTA ini sangat membantu mempercepat investasi di Sumatera,” kata Firmandez, yang juga anggota Komisi VI DPR.

Perlu diketahui, PLTA Batang Toru merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla untuk mendorong pemerataan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi ke luar Pulau Jawa. Proyek ini menggunakan energi baru terbarukan yang menjadi perhatian utama Presiden Jokowi dan Wapres Kalla berkaitan mengantisipasi perubahan iklim.

Proyek pembangkit energi terbarukan ini ditargetkan beroperasi pada 2022. Pembangkit berteknologi canggih ini didesain irit lahan dengan manfaatkan badan sungai seluas 24 Hektare (Ha) dan lahan tambahan di lereng yang sangat curam seluas 66 Ha sebagai kolam harian untuk menampung air.

Air kolam harian tersebut akan dicurahkan melalui terowongan bawah tanah menggerakkan turbin yang menghasilkan tenaga listrik sebesar 510 MW.

PLTA Batang Toru sangat efisien dalam penggunaan lahan, terutama jika dibandingkan dengan Waduk Jatiluhur di Jawa Barat yang membutuhkan lahan penampung air seluas 8.300 Ha untuk membangkitkan tenaga listrik berkapasitas 158 MW.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya