REI Ungkap Alasan Pengembang Nasional Butuh Investor Asing

Wakil Ketua Umum DPP REI Hari Ganie (tengah).
Sumber :
  • VIVA.co.id/Fikri Halim

VIVA – Asosiasi pengembang perumahan, Real Estat Indonesia (REI) mengungkapkan, pengembang properti nasional butuh investor asing untuk bekerja sama membangun sektor properti di Indonesia. 

Dikenal Tajir, Intip 4 Properti Mewah Milik IU yang Seharga Rp152 Miliar

Wakil Ketua Umum DPP REI, Hari Ganie mengatakan, pengembang nasional tidak perlu khawatir sektor properti akan dikuasai asing karena ada aturan yang mengatur. 

"Yang jelas kita tidak perlu khawatir, karena mereka tidak mungkin bisa bawa kabur properti. Propertinya ya di situ-situ saja," ujar Hari Ganie dalam sebuah diskusi di Jakarta, Rabu 19 September 2018. 

Apindo Usul di Kabinet Prabowo-Gibran Ada Kementerian Perumahan dan Perkotaan

Ia pun mengungkapkan manfaat investor asing di tengah situasi sektor properti yang saat ini cukup sulit. Kerja sama dengan investor asing ditegaskannya sangat penting untuk mendorong pertumbuhan industri properti di Tanah Air. 

"Apa sih manfaatnya bagi pengembang nasional, buat kita yang jelas sekarang bahwa cashflow susah, segala macam, yang penting adalah sharing modal, sekaligus juga sharing risiko dari pasar yang ada ketidakpastian ini," ujarnya. 

Dari Dokter Hingga Pengusaha, Perjalanan Inspiratif Daniel Tanri Rannu

Selain itu, menurut dia, pengembang nasional akan berbagi keuntungan hingga berbagi pengetahuan dalam membangun bisnis properti maupun produk yang berkualitas. 

"Seperti 'Jepang punya' itu memang kita akui product quality asing itu memang sangat baik. Mungkin seperti di BSD, Sentul City itu memberikan nilai tambah. Kawasannya, juga otomatis harga jual kawasan juga meningkat," tuturnya. 

Tak hanya itu, ia mengakui, dengan masuknya investor asing ke Indonesia, maka diversifikasi produk hunian dan properti akan semakin beragam. 

"Contohnya ada AEON Mal dengan karakteristik Jepang, membuat itu diserbu orang dari mana-mana, bahkan orang dari Bekasi, Cikarang datang sekadar menikmati suasana masakan Jepang. Sedangkan untuk knowledge atau teknologi yang baru, kita sama tahu bahwa Meikarta ada teknologi konstruksi yang jauh lebih maju, cepat dan itu bagus untuk kita belajar," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya