- VIVA.co.id/Dusep Malik
VIVA – PT Pertamina EP, kontraktor kontrak kerja sama di bawah pengawasan SKK Migas, mencatat kinerja positif hingga kuartal III-2018. Bahkan, capaian produksi migas tercatat telah melampaui target sepanjang 2018.
Presiden Direktur Pertamina EP, Nanang Abdul Manaf, mengatakan, produksi minyak rata-rata mencapai 82.735 barel per hari (BOPD) dan gas 1.030 juta standar kaki kubik per hari (MMMSCFD).
“Produksi migas Pertamina EP sepanjang Januari-September 2018 rata-rata 260,5 ribu BOEPD atau 101 persen dari target produksi 256,7 ribu BOEPD,” ujar Nanang dalam keterangan tertulisnya, dikutip Kamis 4 Oktober 2018.
Menurut Nanang, pencapaian angka produksi minyak terutama ditunjang oleh Lapangan Sukowati di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, yang berada di bawah koordinasi dan pengelolaan Pertamina EP Asset 4.
Sementara itu, untuk pencapaian gas, lanjut dia, masih didukung oleh lapangan Pendopo di Kabupaten Pali, Sumatera Selatan yang berada di Pertamina EP Asset 2.
"Strategi yang kami laksanakan untuk meningkatkan produksi adalah dengan melakukan pemboran serta optimalisasi eksisting fasilitas,” katanya.
Nanang mengatakan, masih banyak potensi yang dapat dikembangkan, mengingat luasnya wilayah kerja yang diamanahkan negara kepada Pertamina EP, yaitu mencakup 5 Asset dan 22 field.
"Kami meyakini, pencapaian produksi ini dapat terus ditingkatkan. Kami akan terus memberikan yang terbaik untuk mendukung ketahanan energi nasional,” tuturnya.
Ia mengatakan, tren kenaikan produksi Pertamina EP telah dimulai sejak awal 2018. Apalagi perusahaan dalam setiap kegiatan operasional selalu kedepankan aspek kesehatan, keselamatan, keamanan, dan lingkungan (HSSE).
"Alhamdulillah kami sangat bersyukur bahwa upaya-upaya yang telah kami laksanakan memberikan hasil yang memuaskan berkat kerja keras dan sinergi antarfungsi terkait," tutur Nanang.
Pertamina Tambah 11,4 Juta Tabung LPG 3 Kg Hadapi Idul Adha 2024
Penambahan 11,4 juta tabung LPG 3 Kg guna mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakat pada masa Idul Adha 2024.
