Menko Darmin Tegaskan Dampak Pelemahan Rupiah Tak Banyak ke Inflasi

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Zabur Karuru

VIVA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution, memastikan, gejolak nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang saat ini telah tembus lebih dari Rp15.180, masih belum memengaruhi inflasi secara signifikan. Namun, kondisi itu telah mulai sedikit memberikan dampak terhadap industri.

Rupiah Amblas ke Level Rp 16.244 per Dolar AS

Menurut dia, dampak itu sedikit terlihat pada inflasi yang diakibatkan oleh semakin tingginya harga barang impor yang disebabkan oleh melebarnya selisih kurs (imported inflation).

"Apakah imported inflation-nya sudah besar? Karena sebenarnya, walaupun kita melemah 10 persen kira-kira, itu kemudian dihitung ke porsi impor di dalam negeri kita, ya dampaknya memang kalau bekerja penuh, ya pasti sesuatu lah. Impor kita itu kira-kira 30 persen dari ekonomi kita," kata Darmin, di Jakarta, Jumat 5 Oktober 2018.

Rupiah Loyo ke Level Rp 16.038 per Dolar AS

Menurut Darmin, jika pelemahan tersebut tidak dijaga untuk sektor-sektor lainnya dalam perekonomian domestik secara keseluruhan, dipastikannya akan memengaruhi kenaikan inflasi sekitar dua sampai tiga persen.

"Kalau rupiah melemah 10 persen bekerja penuh, semuanya naik mengikuti, porsinya itu memang bisa agak tinggi pengaruhnya ke inflasi, bisa tiga persenan atau 2,5 persenan," tuturnya.

Dolar AS Sempat Tembus Rp16.200, Jokowi: Kita Ketar-ketir, Agak Ngeri Juga

Meski begitu, dia menegaskan, pengaruh yang tidak terlalu signifikan tersebut terhadap inflasi dikarenakan masih terjaganya inflasi inti atau core inflation yang berada di kisaran dua persen.

"Tapi, kalau kamu lihat core inflation, yang impor itu ada di dalam situ tidak semuanya imported, tapi sebagian besar imported itu year to date masih sekitar dua persenan. Artinya ada kenaikan tapi belum banyak," tutur Darmin.

"Saya enggak bisa bilang berapa karena harus dihitung dulu dalam core inflation itu sebenarnya berapa persen yang imported. Jadi ini sebenarnya gemuruhnya yang hebat. Sebenarnya dampak riilnya enggak terlalu besar," ujar dia.

Berdasarkan data kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini, Jumat 5 Oktober 2018, rata-rata menyentuh level Rp15.182 per dolar AS, atau melemah dari perdagangan kemarin yang berada di level Rp15.133.

Petugas jasa penukaran valuta asing memeriksa lembaran mata uang rupiah dan dolar AS di Jakarta

Rupiah Menguat Tipis Usai Rilis Data Ekonomi AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot kuat pada perdagangan Jumat pagi, 31 Mei 2024. Rupiah tercatat menguat sebesar 15 poin atau 0,09 persen ke Rp 16.250.

img_title
VIVA.co.id
31 Mei 2024