Bos IMF Kenalkan Model Kerja Sama Baru untuk Hadapi Gejolak Global

Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF), Christine Lagarde
Sumber :
  • ANTARA FOTO/ICom/AM IMF-WBG/Puspa Perwitasari

VIVA – Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Christine Lagarde memperkenalkan, suatu bentuk skema kerja sama internasional baru, yang disebutnya multilateralisme baru. Hal itu disampaikannya dalam Annual Meeting Plenary Pertemuan Tahunan IMF dan Bank Dunia di Bali Nusa Dua Convention Center, Jumat 12 Oktober 2018.

7 Negara Ekonomi Terbesar di Dunia Tahun 2050, Peringkat Indonesia Gak Main-main!

Skema tersebut diperkenalkannya supaya negara-negara anggota IMF mampu menghadapi gejolak perekonomian global yang saat ini terus terjadi. Seperti perang perdagangan yang terus meluas dan semakin intensif, hingga risiko-risiko yang ditimbulkan oleh perkembangan teknologi dan digital ekonomi serta perubahan iklim.

"Mengarungi lanskap baru ini memerlukan kerja sama internasional, suatu kerja sama yang berbeda dari sebelumnya. Saya menyebutnya multilateralisme baru. Multilateralisme ini lebih inklusif, lebih berorientasi pada masyarakat, dan lebih berorientasi pada hasil," katanya.

BI Sebut Perlambatan Ekonomi 2024 Dipengaruhi Negara-negara Eropa dan China

Karena itu dia mengatakan, multilateralisme baru itu adalah kemitraan yang lebih kokoh antar negara untuk menghadapi tantangan-tantangan tersebut. Di mana upaya ini mengharuskan pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sipil untuk bekerja bersama untuk menumpas diskriminasi secara umum.

Kemudian, merancang reformasi pasar tenaga kerja yang tepat; dan memperkuat reformasi sistem pendidikan, pelatihan, dan perlindungan sosial serta menyiapkan masyarakat untuk menghadapi transformasi teknologi yang akan datang.

Sri Mulyani Ungkap Ekonomi Global 2024 Masih Diproyeksi Lemah oleh IMF dan World Bank

"Jenis kemitraan ini adalah bagian tak terpisahkan dari multilateralisme baru, bukan hanya karena ketegangan yang muncul dari eksklusi dan perubahan iklim yang tidak mengenal batas negara. Dalam hal ini, solidaritas justru menjadi kepentingan diri," paparnya

"Multilateralisme baru juga harus bersifat lebih inklusif, terbuka terhadap beragam pandangan dan pendapat. Multilateralisme baru ini harus lebih berorientasi manusia, mengedepankan kebutuhan manusia. Dan harus lebih efektif dan akuntabel, mewujudkan hasil bagi semua," tambahnya.

VIVA Militer: Rudal hipersonik Iran gagal dibendung sistem Iron Dome Israel

Waspadai Dampak Ekonomi Politik atas Serangan Iran ke Israel

Serangan drone Iran ke Israel dikhawatirkan bakal berdampak secara politik dan ekonomi dalam negeri yang terjadi pada Sabtu malam, 13 April 2024. Memang, serangan Iran in

img_title
VIVA.co.id
16 April 2024