- ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
VIVA – Realisasi investasi di Indonesia, baik Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA) pada periode kuartal III-2018 tercatat mengalami penurunan 1,6 persen, jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Merespons hal itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, bakal mendorong geliat investasi di Indonesia dengan menggunakan berbagai insentif fiskal. Di antaranya melalui tax allowance maupun tax holiday yang ketentuan barunya telah diperkenalkan sejak April 2018.
"Seperti instrumen tax holiday kita, tax allowance kita, enam bulan sudah meningkatkan investasi, PMA dan PMDN mencapai lebih dari Rp160 triliun," kata Sri Mulyani di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa 30 Oktober 2018.
Melalui instrumen tersebut, momentum aliran modal yang masih terjadi saat ini diharapkannya akan bisa terus diperbaiki. Pemerintah pusat dan daerah, maupun kementerian serta lembaga yang ada di dalamnya, harus memanfaatkan instrumen tersebut demi meningkatkan arus investasi.
"Saya juga akan mendukung yang dilakukan di bawah koordinasi menko perekonomian mengenai sektor-sektor mana yang akan dijadikan prioritas. Karena bagaimanapun investasi adalah satu sumber yang sangat penting untuk berbagai hal," tuturnya.
Sebab, menurutnya, aliran Investasi memang memberikan berbagai keuntungan bagi Indonesia, mulai dari penciptaan kesempatan kerja yang berdampak terhadap membaiknya kesejahteraan masyarakat. Selain itu, ada peningkatan jumlah modal yang untuk menciptakan nilai tambah yang semakin produktif di sektor industri.
"Jadi itu juga sangat penting. Jadi bagaimana pemerintah menjaga momentum perbaikan dari iklim investasi kita, tidak hanya di pusat tapi juga di daerah dari seluruh kementerian atau lembaga," tuturnya.
Dunia Berebut Investasi, Ekonom: KUHP Baru Bakal Ganggu Realisasi Penanaman Modal Asing
Atas pengesahan Undang-undang tersebut pasal-pasal di UU KUHP menuai banyak sorotan dari berbagai pihak bahkan disebut akan mengganggu iklim investasi asing di Indonesia.
